Pengertian etiket makin lama berubah bukan hanya kartu undangan melainkan sebagai cara bicara, cara berpakaian, cara duduk dan seterusnya, sehingga menjadi kumpulan cara-cara sikap bergaul yang baik diantara orang orang yang telah beradab. Dengan begitu etiket tidak sama dengan etika. Seorang yang membiasakan diri beretiket akan mencapai hidup yang etis, yang dapat dibenarkan dari segi etika. Menilai seseorang dapat berdasarkan etiket orang itu, maka etiket dapat dipakai sebagai ukuran (alat pengukur) moral seseorang. Etika ilmu yang membahas masalah etiket, dan etika merupakan filsafat tentang etiket, lebih tepatnya dalam Jawa disebut tata krama atau unggah-ungguh.
Â
Â
Latar Belakang Munculnya Unggah-Ungguhing Basa
Â
Berabad-abad lamanya kebudayaan Hindu-Budha yang berasal dari India itu mempengaruhi tanah Jawa. Salah satu kebudayaannya yang disebarkan adalah melalui sarana bahasa yaitu bahasa Sansekerta. Bahasa Sansekerta ini mempengaruhi terhadap perkembangan sastra Jawa Kuna. Namun Kejayaan Hindu-Budha berangsur-angsur menyusut setelah kekuasaan kerajaan Majapahit berakhir.
Â
Â
Sejak abad ke-15 dan 16, peradaban Islam Jawa mulai berkembang sejak berdirinya kerajaan Demak. Peradaban Hindu-Jawa Kuno dilanjutkan oleh peradaban Islam. Pada masa ini, Islam berkembang sangat pesat dan menjadi maju. Suatu kenyataan bahwa mistik, bahkan mistik
Â
Â