Mohon tunggu...
Wisnu Pitara
Wisnu Pitara Mohon Tunggu... Guru - Sekadar membaca saja

Sekadar berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Pandawa Luput dari Pembakaran

29 September 2024   22:27 Diperbarui: 29 September 2024   22:57 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yudistira bersama istri, adik-adik, dan ibu Kunti memulai hidup baru di tengah hutan dengan tinggal di gua dan terowongan bekas tambang di hutan. Tentu bukan tempat tinggal yang layak, namun mereka merasa cukup daripada harus hidup selalu dalam situasi perang urat syaraf di ibukota kerajaan. Berbagai cara hidup bisa dipelajari dari awal menyesuaikan dengan situasi dan kondisi, yang penting sudah berniat dan ikhlas menjalani untuk belajar kembali.

Bagi Ibu Kunti pernah menjalani hidup demikian bersama suaminya, dan berharap putra-putranya juga mampu belajar dan menjalani hidup demikian. Mungkin Yang Mahakuasa hendak mengajarkan berbagai pelajaran hidup yang lebih bermakna kepada mereka melalui alam yang terbentang luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun