Yudistira bersama istri, adik-adik, dan ibu Kunti memulai hidup baru di tengah hutan dengan tinggal di gua dan terowongan bekas tambang di hutan. Tentu bukan tempat tinggal yang layak, namun mereka merasa cukup daripada harus hidup selalu dalam situasi perang urat syaraf di ibukota kerajaan. Berbagai cara hidup bisa dipelajari dari awal menyesuaikan dengan situasi dan kondisi, yang penting sudah berniat dan ikhlas menjalani untuk belajar kembali.
Bagi Ibu Kunti pernah menjalani hidup demikian bersama suaminya, dan berharap putra-putranya juga mampu belajar dan menjalani hidup demikian. Mungkin Yang Mahakuasa hendak mengajarkan berbagai pelajaran hidup yang lebih bermakna kepada mereka melalui alam yang terbentang luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H