Bagas masih bertanya,"Gadis itu tahu dari siapa?"
"Temannnya, Tommy, anak teater, seorang bekas pecandu obat-obat terlarang. Â Ia memberitahu gadis itu dengan data-data valid. Â Sayang Tommy sudah meninggal karena terbunuh," Fitri bergidik.
Bagas memegang bahu Fitri,"Jadi gadis itu tidak lagi memiliki pacar?" Fitri menatap sendu dan mengangguk.
Bagas terbata-bata, menatap,"Apakah gadis itu dapat menerima cintaku? Â Aku mencintainya." Fitri tidak berkata, matanya berkaca-kaca. Â Dibiarkannya tubuhnya luruh ke pelukan Bagas. Â Ombak pantai berdebur. Â Burung camar bercicit. Â Angin menerbangkan dedaunan.
(Bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!