Bagas masih bertanya,"Gadis itu tahu dari siapa?"
"Temannnya, Tommy, anak teater, seorang bekas pecandu obat-obat terlarang. Â Ia memberitahu gadis itu dengan data-data valid. Â Sayang Tommy sudah meninggal karena terbunuh," Fitri bergidik.
Bagas memegang bahu Fitri,"Jadi gadis itu tidak lagi memiliki pacar?" Fitri menatap sendu dan mengangguk.
Bagas terbata-bata, menatap,"Apakah gadis itu dapat menerima cintaku? Â Aku mencintainya." Fitri tidak berkata, matanya berkaca-kaca. Â Dibiarkannya tubuhnya luruh ke pelukan Bagas. Â Ombak pantai berdebur. Â Burung camar bercicit. Â Angin menerbangkan dedaunan.
(Bersambung)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI