Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tamasya di Dunia Jungkir Balik, Sebuah Resensi Injil Yudas

30 Januari 2022   08:23 Diperbarui: 30 Januari 2022   08:25 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: m.inkuiri.com

Injil Yudas, oleh beberapa komentator buku ini, dinilai tak lebih dari pernyataan kaum gnostik aliran Set.  Aliran ini sudah dilabrak oleh Ireneus bapa gereja abad II yang sangat bersemangat memerangi bidah-bidah yang muncul pada zaman-zaman itu. 

Gnostik ini berusaha memberi tempat yang mulia kepada figur-figur seperti  Kain, Orang-orang Sodom dan Gomora, Korakh, dan Yudas Iskariot, walau dalam pemahaman tradisi kristianitas yang berkembang sekarang ini, tokoh-tokoh ini tampil sebagai tokoh antagonis dan dimurkai Tuhan.  Alasan kaum gnostik ini memberi tempat yang utama adalah, tokoh-tokoh ini memiliki pengetahuan lebih baik dibanding manusia sezamannya dan telah berbuat lebih baik dalam usaha membebaskan jiwa mereka dari raga yang mengungkungnya.

Membaca buku ini bak tamasya, harus sabar, tidak emosi, dan menarik juga untuk mencoba mengerti alur pikiran kaum gnostik untuk pemahaman lebih jauh.  Tidak perlu ada ketakutan yang berlebihan bagi yang berkepentingan, meski penjungkirbalikkan cerita terjadi di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun