Garis besar atau outline adalah uraian yang berupa kalimat-kalimat singkat, dibuat dengan urutan-urutan tertentu (dapat kronologi atau sebab akibat) yang menjadi dasar pengembangan sebuah karangan.
Menggali sumber bahan
Menggali sumber bahan dari berbagai sumber: buku, artikel, tokoh-tokoh, dan sebagainya perlu dilakukan. Â Kita harus rajin mengumpulkan informasi-informasi yang mendukung. Â Hal ini sangat membantu dalam proses penulisan lebih lanjut.
4. Menulis karangan berdasarkan garis besar
Pada bagian ini, kita perlu banyak memberi waktu supaya tulisan kita itu betul-betul jadi. Â Tekniknya adalah: kita menguraikan kalimat demi kalimat dalam garis besar itu. Â Misalnya satu kalimat menjadi 1 atau 2 paragraf. Â Pada waktu menulis, jangan sampai kita takut salah. Â Informasi-informasi yang kita dapatkan dari penggalian: berupa pembacaan buku, artikel, bertanya kepada narasumber, dan lain-lain kita manfaatkan sebaik-baiknya.
5. Melakukan penyuntingan
Penyuntingan atau editing adalah aktivitas kita memeriksa ulang tulisan kita yang masih bersifat sementara. Â Penyuntingan ini berkisar pada masalah: kesalahan tulis, kesalahan atau kurang efektifnya sebuah kalimat, kesalahan ejaan, dan lain-lain.
Oleh karena itu diperlukan buku-buku penunjang untuk pekerjaan ini. Â Buku-buku yang disarankan adalah: Tata Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia dan buku-buku penuntun teknis penyuntingan seperti Buku Pintar Penyuntingan Naskah, dan sebagainya.
6. Mengerjakan penulisan ulang
Penulisan ulang adalah kegiatan menulis kembali naskah sementara, dengan memperhatikan catatan-catatan pada waktu penyuntingan. Â Dengan demikian tulisan akan menjadi karangan yang bersih dari kesalahan. Â Enak dibaca dan gampang dipahami oleh pembaca. Â
Sesungguhnya walau awalnya sulit; namun sebenarnya mengarang itu gampang.  Ayo, baik tulisan renungan, artikel, berita kita coba dan praktekkan.  Semoga  hidup kita berguna dan dapat mengubah perspektif orang lain ke arah kebaikan melalui: tulisan!