Satu hal lagi, kata ulama mengacu pada semua yang dianggap ulama. Sama dengan polisi mengacu pada semua polisi yang ada di tanah air (jamak). Karena memiliki makna jamak (banyak), apakah masuk akal jika ada satu dua orang yang tercebur ke kolam lalu yang lain dianggap basah?
Barometer atau indikator (kriminalisasi) di atas disebut tanda palsu. Sebab belum mampu mewakili yang jamak. Maka tidak logis digunakan sebagai tanda untuk menyimpulkan suatu yang sifatnya jamak (ulama).
Permainan silogisme atau logika dasar dan sederhana ini sangatlah gampang dan mudah asal kita mau berpikir kritis. Sehingga melihat ingar bingar sosial-politik yang terjadi di tanah air seolah lawak di atas panggung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H