Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kemelut di Lembah Bunian, Saran Penting untuk Para Pelintas

1 Juli 2022   14:06 Diperbarui: 9 Juli 2022   00:08 2166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalur sadel Singgalang-Tandikat (Google Earth/Tangkapan layar Dokumentasi pribadi)

Makin ke bawah, mendekati Lembah Bunian, jalur makin sering tak terlihat. Rambu jalur juga lebih sering tak terlihat.

Kondisi ini membuat perjalanan melambat. Tiap sebentar kami harus berhenti untuk mengecek arah waypoint dalam GPS. Selanjutnya, kami menerabas semak belukar menuju waypoint berikutnya.

Dalam kenyataannya, sering kali kami berjalan melenceng dari waypoint yang dituju. Jadilah jalur meliuk-liuk, melengkung, kadang harus berbalik arah. Ini cukup menguras tenaga dan menghabiskan waktu.

Matahari makin condong di arah barat menandakan hari mulai beranjak sore, sementara kami masih berkutat di Lembah Bunian, yang jaraknya ke arah puncak Gunung Tandikat masih cukup jauh.

Kami makin jarang melihat waypoint dalam GPS. Penulis lebih banyak mengandalkan insting untuk menemukan jalur, melihat tanda-tanda jejak, ranting yang dipotong, dan sebagainya.

Sambil berjalan, penulis, yang berjalan di depan, mesti memisahkan antara tanda-tanda jejak manusia (pendaki sebelumnya) dengan jejak binatang, yang membentuk jalur semu, yang bila tak cermat dapat menyesatkan kami.

Pada saat-saat tertentu, di mana tanda-tanda sangat sulit ditemukan, kami terpaksa berhenti sejenak untuk berdiskusi. Dalam keadaan begini, walaupun tracklog GPS terhapus, tapi tetap cukup membantu untuk mengarahkan kembali ke waypoint yang benar.

Menjadi jelas bahwa dalam keadaan begini fungsi GPS sangat menentukan. Bisa dibayangkan andai tanpa GPS sama sekali, mungkin bisa saja menemukan jalur yang benar, tapi membutuhkan waktu yang lebih lama lagi.

Akhirnya kembali ketemu jalur menuju puncak semu Gunung Tandikat (Dokumentasi Pribadi)
Akhirnya kembali ketemu jalur menuju puncak semu Gunung Tandikat (Dokumentasi Pribadi)

Akhirnya, pukul 14.30 WIB kami menemukan kembali jalur yang cukup jelas. Berikut rambu yang terpaku di batang pohon. Perasaan jadi lega.

Kami memutuskan berhenti sejenak untuk makan siang. Kami pun makan dengan cepat. Seberes makan, perjalanan dilanjutkan. Jalur sudah mulai sedikit menanjak, tandanya kami sudah menuju puncak semu Gunung Tandikat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun