Puncak merpati ternyata sepi kali ini, tidak ada pendaki lain. Saya leluasa mengambil gambar dan video. Saat ramai, pendaki harus antri untuk menikmati puncak Merpati, karena area puncak yang kecil saja, paling hanya sekitar sepuluh meter persegi.
Dari puncak Merpati paling jelas terlihat pemandangan seluruh area puncak gunung Marapi. Ada kawah yang besar menganga. Dan ada dua kawah lagi lebih kecil di arah timur.
Hanya saja angin cukup kencang di puncak Merpati. Tidak kuat terlalu lama, apalagi ketika tenaga sudah terkuras nyaris habis selama pendakian tadi. Angin dingin siang menjelang sore terasa mulai menusuk tulang.
Sehabis mengabadikan susana dengan foto dan video, saya bergegas turun ke arah timur. Lalu berbelok ke selatan, menuju Taman Edelweiss.
Sesampai di Taman Edelweiss saya segera menemukan tempat mendirikan tenda yang cocok. Persis menghadap ke arah danau Singkarak di kejauhan arah selatan. Di sebelah barat menjulang puncak Merpati yang saya lewati tadi.
Tak lama seberdiri tenda senja mulai datang merayap. Angin gunung berhembus dingin. Langit berawan membentuk lukisan senja yang pucat. Hawa mau hujan mulai terasa.
Saat malam cerah saya biasa keluyuran sekitar tenda berjam-jam sebelum akhirnya pergi tidur di dalam tenda.
Pagi pun tiba, saya segera masak untuk sarapan. Selepas sarapan langsung bongkar tenda dan packing.