Ganda Campuran
Indonesia memiliki paling tidak 4 pasang ganda campuran, yakni Praveen Jordan / Melati Oktavianti, Adnan Maulana / Mychelle Bandaso, Rinov Rhivaldy / Pitha Mentari dan Hafiz Farzali / Gloria Widjaja.Â
Pada Olimpiade Tokyo 2020, Jordan / Melati juga terhenti di perempat final, dan di Hylo Open hanya mampu menyabet juara kedua setelah ditundukkan pasangan Thailand, Dechapol Puavaranukroh / Sapsiree Tairattanachai. Praveen Jordan / Melati Oktavianti kalah dengan skor  20-22, 21-16, 21-16.
Ganda campuran yang kokoh dan konsisten juga sangat diperlukan untuk memperkuatan tim dalam perebutan piala Sudirrman.
Ganda putri
Setelah mundurnya Greysia Polli, setelah gagal dalam perebutan piala Uber 2020, pasangan emas Polli / Rahayu perebut medali emas Olimpiade Tokyo 2020 belum menentukan pasangan yang pasti untuk Apriani Rahayu. Meski dalam babak penyisihan piala Uber, Apriani Rahayu berhasil menang saat dipasangkan dengan Putri Syakiah.
Masih untung sudah ada pelapis kedua ganda putri yang cukup handal dan banyak berperan dalam perebutan piala Uber 2020, yakni Siti Fadhila / Ribka. Sementara pasangan Nita Marwah / Putri Syakiah belum terlihat sinarnya.
Pada Hylo Open 2021, ganda putri dikuasai Jepang yang menciptakan final sesama Jepang, Chisato Hoshi / Aoi Matsuda berhasil mengalahkan Rin Iwanaga / Kei Nakahishi dengan skor 22-20, 21-18. Meski pemain muda Hoshi / Matsuda sudah memperlihatkan mental juara, terbukti ketinggalan 16-20 dapat menyusul dan memenangi set pertama 22-20. Serta di babak kedua dari 16-18 berhasil menang 21-18.
Keberanian pelatih Jepang dalam merubah pasangan pada ganda putri patut dicontoh guna menghasilkan banyak pasangan ganda putri.
Tunggal putri
Sektor tunggal putri juga masih dinilai lemah dan merupakan salah satu faktor kegagalan dalam perebutan piala Sudirman dan piala Uber.