Kelima, menikah (bagi yang belum). Karena dengan menikah seseorang akan lebih mampu menjaga pandangan, dan mengendalikan hawa nafsu. Sebagaimana disebut dalam sebuah hadits Nabi Muhammad Saw., yang menganjurkan para pemuda untuk menikah, jika belum mampu sering-sering puasa sunah.Â
Keenam, melaksanakan ibadah sunah. Sebagai seorang yang memiliki keterbatasan waktu, dan ilmu, tidak ada salahnya senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Swt., dengan ibadah sunah. Namun tetap dengan mempertimbangkan kondisinya, dengan tujuan untuk menguatkan rasa muroqobatulloh, merasa di awasi Allah Swt. Sehingga timbul rasa cinta kepada-Nya, dan merasa takut jika berbuat maksiat karena ancaman siksa yang sangat pedih.Â
Ketujuh, menghadiri pengajian rutin. Karena sifat manusia yang sering lupa, dan salah. Maka perlu nasehat, selalu diingatkan oleh orang-orang terdekat, terutama oleh guru ngaji, untuk menjaga stabilitas keimanan yang sifatnya fluktuatif, kadang naik dan turun. Firman Allah dalam surat Adz-Dzariat ayat 55: "Teruslah memberi peringatan karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang mukmin".
Berbagai upaya tersebut jika dibiasakan, insya Allah akan bermanfaat, terutama bagi seorang pendidik atau guru. Dan boleh diyakini dapat menguatkan iman, taqwa, mengendalikan hawa nafsu, dan bermanfaat dalam meluruskan niat, sehingga senantiasa ikhlas dalam mendidik anak bangsa. Wallahu a'lam. Semoga bermanfaat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H