Mohon tunggu...
Susanto
Susanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik, ayah empat orang anak.

Tergerak, bergerak, menggerakkan. Belajar terus dan terus belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Study Tour yang Gagal

17 Mei 2024   08:31 Diperbarui: 17 Mei 2024   08:37 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: freepik.com, image by mdjaff)

"Aku lesu, Bob, Mat," jawabku lirih.

"Kenapa?" tanya Mamat.

Aku memiliki tabungan. Seperti anak SD, kami wajib menabung kepada wali kelas dengan besaran tertentu. Uang itu digunakan untuk keperluan akhir tahun: membeli buku dan peralatan sekolah, seragam olahraga, atau lainnya.

Uang tabunganku memang ada tetapi bukan untuk mengikuti study tour. Uang itu untuk keperluan lain. Kedua orang tuaku bukan orang mampu. Orang tuaku pernah berpesan.

"Uang tabunganmu bolehlah untuk kegiatan perpisahan di sekolah jika nanti harus iuran, Lun," kata Mamakku.

Tapi, kenyataannya, perpisahan kali ini tidak digelar di sekolah. Perpisahan kali ini digelar dalam bentuk kegiatan studi wisata ke luar kota.

"Bob, aku kemungkinan besar tidak ikut wisata ke Jogja," ujarku kepada Bobi, "Bagaimanapun aku tidak mampu. Uang tabunganku juga tidak cukup untuk membayar biaya Study Tour. Belum uang saku di jalan. Aku tidak akan ikut."

Kedua temanku saling pandang.

"Ayolah, Lun. Aku nggak punya kawan bercakap di jalan," kilah Mamat.

Aku keukeuh dengan pendirianku. 

Tiba-tiba datang Ryan, Bram, dan Toni. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun