Mohon tunggu...
Susanto
Susanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik, ayah empat orang anak.

Tergerak, bergerak, menggerakkan. Belajar terus dan terus belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Video Ade yang Hilang

27 Februari 2024   00:56 Diperbarui: 27 Februari 2024   00:57 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ra, aku kan nggak ada hubungan apa-apa sama Fariz?" jawab Ade lirih.

"Iya, makanya kita lanjutkan tugas kita, biar hari Sabtu nanti kita bisa mengumpulkan video teks berita seperti diinginkan bu Ari, ya!" kata Zahira menenangkan.

Pada hari Sabtu yang dijanjikan, bu Ari membawa proyektor dan laptop. Anak-anak akan menyaksikan video reportase dari teks berita yang mereka buat berdasarkan informasi yang diperoleh dan divideokan.

Anak-anak menyaksikan video masing-masing kelompok. Kelompok Ade mendapat undian terakhir untuk menayangkan videonya. Faris memandang Alvian, sang editor. Ia menaikkan kedua alisnya beberapa kali kepada sahabatnya. Itu tanda optimis videonya bakal lain dari video terdahulu teman-temannya. Mereka sudah menontonnya berkali-kali sebelum tautan drive videonya ia serahkan kepada bu guru.

Anak-anak diam menyaksikan video Ade dan kawan-kawan. 

Video prolog yang tampil mengambil potongan video berita bertuliskan NEWS. Warna merah mendominasi dengan ilustrasi musik yang mirip seperti di televisi.

Setelah itu sang penyiar, Ade Laras Pratiwi, dengan suara yang mantap mewartakan penuh percaya diri. 

Penampilan Ade pun dijeda dengan tampilan tulisan BREAKING NEWS. 

Ketika Ade kembali melanjutkan reportasenya, tulisan judul berita HARGA CABAI MEROKET muncul pada bagian bawah layar menambah artistik tampilan video. 

Dalam siaran berita itu, Fariz yang menolak wajahnya muncul di video memilih sebagai narator. Kerja tim Ade bagus sekali.  

Di sudut kelas bagian belakang, keempat anak yang melihat videonya sedang ditayangkan saling pandang penuh kepuasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun