"Pak Sodiq!" seru Bu Indah.
Orang yang namanya dipanggil mendongakkan kepala.
"Anda saya beri amanat untuk mengatur pemakaian peralatan TIK untuk pembelajaran di sekolah kita agar adil. Karena belum ada ruangan yang layak untuk menyimpan peratan itu, sementara diletakkan di etalase ruangan saya. Manfaatkan sepenuhnya. Saya hanya meminta, tingkatkan kinerja Anda semua dan tingkatkan prestasi anak-anak sekolah ini!"
Para guru di ruangan Bu Indah saling pandang. Ada binar bahagia terpancar di wajah para guru yang hebat itu.Â
"Anda boleh meninggalkan ruangan dan jangan lupa, bawa piala kemari beserta piagam agar dapat dipajang di ruang prestasi. Uang pembinaan silakan kalian manfaatkan dengan baik. Gunakan untuk mengganti ongkos yang sudah dikeluarkan dan sisanya gunakan untuk kegiatan bersama."
"Pak Sodiq!" seru Bu Indah lagi.
"Iya, Bu."
"Jangan lupa besok. siapkan rencana pemanfaatan peralatan TIK dan hanya Anda yang saya izinkan untuk mengatur pembagiannya!"
"Siap, Bu!" Pak Sodiq menjawab tegas.
Para guru meninggalkan ruangan dengan lega. Mereka meninggalkan ruangan yang selama ini mereka rasakan sebagai ruangan terpanas di sekolahnya meskipun pendingin udara menyala dengan baik.
"Pak Sodiq!" seru Pipit kepada rekannya.