Keesokan harinya, kedua guru itu bertemu dan merancang ide bersama tim yang mereka bentuk. Meskipun hanya memiliki waktu satu bulan, Tim Cinema bekerja keras. Sementara, Pak Sodiq terlihat sibuk melatih anak yang ia pilih untuk membuat mainan kreatif sekaligus melatihnya untuk mempresentasikan mainan yang dibuat sesuai kriteria.
Menjelang penutupan pendaftaran, mereka meminta izin dan surat tugas kepada kepala sekolah untuk mengikuti lomba yang digelar oleh PGRI Kabupaten. Tentu saja Bu Indah sangat senang.Â
Ternyata, animo guru dan anak-anak mengikuti lomba sangat tinggi. Ratusan film dalam format video diunggah di kanal Youtube sekolah masing-masing. Demikian pula untuk lomba keterampilan. Video proses pengolahan bahan hinga menjadi  mainan kreatif pun sudah diunggah.
Satu hari menjelang acara puncak peringatan Hari Guru, digelar grand final lomba. Sekolah Pipit ikut hingga final dan berhasil mempresentasikan hasilnya dengan baik. Hasilnya, Tim Cinema sekolahnya berhasil menjadi juara satu dan Lomba Kreativitas harus puas berada di urutan kedua.
Pada puncak acara Hari Guru Nasional di Kabupaten, Pipit dan Tim ikut acara dan sekolah mereka mendapat piala, piagam, dan hadiah uang pembinaan.
"Bu, .... Piala, Piagam, dan Hadiah biar kami pegang, Bu," kata Pipit.
"Silakan," kata Bu Indah. Ia sebagai kepala sekolah menerima hadiah dan penghargaan dari Ketua PGRI yang hadiahnya diberikan langsung oleh Bupati.
Keesokan harinya, Bu Indah menanyakan kepada Pipit, Ita, dan anggota Tim.
"Mana piala dan piagam kemarin, Pit?" tanya Bu Indah.
Pipit pun menoleh kepada rekan-rekannya.Â
"Baik, Bu. Untuk menjawab ini, Pak Sodiq yang akan menjelaskan," kata Pipit.