Mohon tunggu...
Surya Muser Mubarak
Surya Muser Mubarak Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sriwijaya

Mahasiswa Universitas Sriwijaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cyber Diplomacy Sebuah Kepentingan di Era Moderen

3 Desember 2021   16:44 Diperbarui: 3 Desember 2021   17:20 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dengan pencurian data yag penting tersebut dapat memicu perang informasi, terutaa ada tempat yang dikenal oleh pengguna internet sebagai Darkweb yang didalmnya berisi informasi dan data ilegal yang diperjual belikan dengan tujuan mendapatkan keuntungan yang besar yang kemudian meniadakan batas otonomi sosial terlebih lagi militer dengan begitu terjadi konflk antar negara yang kemudian dapat memicu kericuhan antar negara karena jual beli informasi tersebut membuat kericuhan oleh kedua  belah negara yang adapun kemungkinan terburuk yang dapat terjadi adalah perang oleh negara-negara yang mejadi korban dari Cybercrmie ini, perang yang dapat berlangsung adalah perang yang sangat mematikan yaitu perang nuklir.

Dengan efek buruk yang dihasilkan oleh cybercrime ini ada upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kericuhan yang itu adalah Cyber Diplomacy itu sendiri yaitu dengan tanpa kerusakan  dengan menegakkan tiga komponen yaitu komponen yang dilandasi siber perdamaian dan kedamaian internasional, komponen ekonomi pembangunan dan anti kejahatan pencurian data, dan pengelolaan internet yang terfokuskan (A.Wibisono, 2018). Dengan menerapkan tiga komponen tersebut setidaknya negara akan mengurangi kemungkinan yang buruk dapat terjadi.

Daftar Pustaka

A.Wibisono, A. (2018). Kebijakan kawasan siber asean.

Buck, S. J. (1998). The Global Commons: an introduction. Washington DC : Island Press.

bunga, D. (2019). POLITIK HUKUM PIDANA TERHADAP PENANGGULANGAN CYBERCRIME. 2.

Sotiriu, s. (2015). digital diplomacy: theory and practice. New York: Routledge.

Watson, A. (1984). Diplomacy: The dialogue. London: Methuen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun