Mohon tunggu...
Surya Al Bahar
Surya Al Bahar Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Negeri surabaya

Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Aktif di organisasi PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Komisariat Unesa dan PAC. IPNU Kecamatan Glagah. Selain itu, kesehariannya sering menulis puisi, cerpen, dan opini untuk konsumsi sendiri dan aktif di beberapa kelompok diskusi, salah satunya kelompok diskusi Damar Asih. Selain di kompasiana, ia juga sering mengabadikan tulisannya di blog pribadinya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dari Topo Wudo hingga Gelap Mencari Penerangan

23 Desember 2019   15:09 Diperbarui: 23 Desember 2019   15:22 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua tokoh Jepara ini memiliki sumber nilai yang sangat bisa dibuat bahan belajar. Meskipun mereka terdapat dalam dimensi waktu yang berbeda, tapi yang diperjuangkan adalah bagaimana mendapatkan sesuatu dengan benar. Artinya seorang perempuan jangan hanya bisa berdiam diri pada kualitas diri yang stagnan, melainkan harus berkelanjutan.

Tidak ada salahnya perempuan mengambil peran di segala bidang, karena memang ada yang bisa dikerjakan laki-laki, ada juga yang hanya bisa dikerjakan perempuan. Jadi hidup itu dinikmati dan saling melengkapi. Perempuan harus berjuang untuk apa yang ia mau.

Sudah ada dua tokoh yang dilustrasikan di atas. Sebenarnya masih ada beberapa tokoh perempuan lain. Bahkan sebelum Ratu Kalinyamat pun ada pemimpin perempuan pada masa kerajaan Majapahit, ia dikenal dengan nama Tribuana Tungga Dewi Jaya Wisnu Wardani. Kemungkinan masih ada banyak lagi selain tokoh-tokoh tersebut.

Tapi tetap keadaanlah yang membuat manusia itu berjuang, andai kita dihidupkan pada masa lampau dengan gambaran seperti itu, apakah kita mampu menjadi sosok-sosok seperti mereka, penuh tauladan dan nilai perjuangan untuk kehidupan. Sebuah pertanyaan besar?

Lamongan,

23 Desember 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun