1. Teks harus dapat dipahami. Dalam menulis teks, terutama teks laporan keuangan, perlu dilihat lebih lanjut bagaimana kebermanfaatan yang dihasilkan. Dalam penulisan teks laporan keuangan perlu dicari tahu laporan keuangan ini akan dipakai untuk siapa dan apakah isi yang disampaikan bisa dipahami oleh pemakai atau tidak. Karena sesungguhnya, penulisan teks laporan keuangan ini diperuntukkan untuk para pemakai laporan keuangan sehingga isi di dalamnya harus memuat informasi-informasi keuangan yang dapat dijadikan suatu landasan dalam pengambilan keputusan.
2. Teks harus bersifat komunikatif. Selanjutnya, teks laporan keuangan harus bersifat komunikatif. Komunikatif yang dimaksud ialah berisi informasi atau pembahasan yang mudah dipahami dan dapat memberikan manfaat. Tak hanya itu, teks laporan keuangan juga harus memiliki relasi subjek -- objek atau dialektis penulis laporan keuangan dan pembaca (pihak terkait).
C. Semantik--Pragmatik (Pembuat - PMK/UU Perpu VS Penerima -- Pembayar Pajak)
Semantik -- pragmatic antara pembuat laporan dengan penerima yakni pembuatnya adalah PMK UU Laporan Keuangan, sementara penerima nya adalah pembayar pajak. Jadi, ini adalah symbol dialektis antara dua sisi, yaitu dari sisi yang membuat dan dari sisi yang menerima.
Komponen semantic -- pragmatic ini ialah :
- Ambiguitas (budaya, wilayah, Pendidikan)
- Over -- Under Estimasi
- RW tidak tepat
D. Dua Tipe Teks Laporan  KeuanganÂ
Terdapat dua (2) tipe teks dalam laporan keuangan, yaitu :
1. Teks Tertutup
Laporan keuangan cenderung lebih banyak menggunakan tipe teks tertutup. Hal ini dikarenakan pembuatan laporan keuangan kemungkinan disusun secara tertutup karena bekerja dalam standar akuntansi. Dimana, di dalamnya harus mengikuti standar akuntansi yang berlaku. Teks tertutup terbatas pada kemungkinan interprestasi, tafsir yang tidak jauh berbeda, teks mudah dipahami serta bekerja dalam standar akuntansi.
2. Teks Terbuka
Teks terbuka biasa dipakai pada penggunaan di luar standar. Teks terbuka ini membuka diri pada 1.000 (seribu) interprestasi, tidak mendikte orang (karena penggunaan diluar standar) serta memberikan inspirasi dalam ranah episteme.