Mohon tunggu...
SURI MEYLINDA RIZALTI
SURI MEYLINDA RIZALTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS MERCU BUANA

SURI MEYLINDA RIZALTI // NIM : 43220010120 // AKUNTANSI // DOSEN : APOLLO, Prof. Dr, M.Si.Ak, CIFM, CIABV, CIBG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB2_Teori Akuntansi Pendekatan Umberto Eco

21 Mei 2022   01:22 Diperbarui: 21 Mei 2022   01:25 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep Tanda Semiotika Laporan Keuangan Menurut Umberto Eco I (5 Januari 1932 -- 19 Februari 2016)

1. Konsep Tanda menjadi Fungsi Tanda : Tidak bebas nilai (Bersifat Konotasi) dan bukan denotative (sesuai struktur)

  • Konsep tanda menjadi fungsi tanda : konsep tanda menjadi fungsi tanda ini maksudnya ialah fungsi tanda--tanda laporan keuangan yang telah dijelaskan sebelumnya. Contohnya seperti jika arus kas turun, mengartikan bahwa perusahaan tidak memiliki uang atau dikatakan terjadi penurunan uang. Saat kondisi arus kas turun sementara laba nya naik, maka terdapat tanda terjadinya penjualan kredit secara berlebihan. Sementara, jika laba nya naik, tetapi kas tidak ada, maka bisa jadi terjadinya penumpukkan piutang dagang. Tanda -- tanda itulah yang merupakan suatu makna dari fungsi tanda.
  • Tidak bebas nilai (bersifat konotasi) : Maksud dari tidak bebas nilai atau bersifat konotasi ialah karena fungsi tanda tersebut memiliki nilai didalamnya.
  • Bukan denotative atau sesuai struktur : Fungsi tanda juga dikatakan bukan denotative karena di dalamnya telah sesuai dengan struktur yang ada.

2. Tanda Semiotika bersifat Abduksi (non mutlak), untuk menghasilkan konvensi, bersifat intersubjektivitas dan akan melahirkan tanda kode baru 

Abduksi artinya tidak mutlak. Kadang-kadang, tanda semiotika bersifat intersubjektivitas dan bersifat abduksi. Intersubjektivitas memiliki makna yang berbeda-beda. Dari situ lah kemudian tanda semiotika akan melahirkan tanda kode baru.

Contoh : Logo KFC merupakan logo untuk penjualan makanan. Namun dalam keadaan dan kondisi tertentu, Perusahaan KFC bisa berubah menjadi suatu tanda kode baru sesuai dengan kondisi yang dialami oleh individu. Seperti contoh, KFC bisa menjadi suatu tempat pengingat akan pengalaman hidup yang dirasakan oleh seseorang atau oleh pelanggannya. Seperti mengingatkan akan kejadian putus cinta maupun kejadian yang bahagia lainnya. Munculnya perasaan baru itulah yang merupakan sebuah tanda kode baru dari logo KFC tersebut. Bukan hanya menjadi logo makanan saja, melainkan telah memberikan tanda atas pengalaman atau pengingat baru yang dirasakan secara individu.

3. Tanda mengalami proses signifikasi, pemaknaan oleh pemakai dan menjadi otonom bagi manusia : "sesuai kepentingan konteks sendiri-sendiri

Sesuai dengan kepentingan konteks sendiri-sendiri bisa dikatakan sebagai sebuah bentuk yang bukan pemutlakkan. Konteksnya bisa berbeda-beda antara satu orang dengan yang lainnya. Sehingga, dengan begitu, tanda ini bisa dikatakkan subjektivitas. Tak hanya itu, tanda juga mengalami proses signifikasi dan pemaknaan oleh pemakai serta menjadi otonom bagi manusia.

4. Tanda, Signifikasi, Interprestasi yang akhirnya bersifat UNLIMITED SEMIOSIS 

Unlimited artinya tidak terbatas. Tanda, Signifikasi dan Interprestasi memiliki sifat tidak terbatas. Tidak bisa seorang subjek melarang orang lain atau subjek lainnya untuk menginterprestasikan tanda dengan cara yang berbeda. Sehingga, Umberto Eco sangat terlihat berusaha untuk mengeluarkan makna tanda dalam semiotika pada korespondensi antara penanda dan petanda. Selain itu, tanda yang tidak terbatas ini memberikan pengertian bahwa siapa saja bebas untuk mnginterprestasikan tanda itu sendiri.

Pendekatan Semiotika Umberto Eco "Tanda"

A. Pembentukan lahirnya tanda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun