Bams dan temannya langsung menuju ke kantor. Dan benar juga teman Bams ini sudah sangat akrab dengan pengurus disana.  Pengurus langsung menyambut Bams di depan kantor. Sambil mendekapkan kedua telapak tangan  mereka mengucapkan salam " sawadee krab ". Dan dengan cara yang sama pula Bams membalas salam mereka.
Betapa kagetnya Bams ketika salah seorang diantara mereka langsung menegur Bams dalam bahasa Indonesia sambil memperkenalkan dirinya. "Saya Uncle Haan. Saya pernah tinggal di Tangerang selama kurang lebih setahun untuk berbagi ilmu tentang meditasi ".
Disamping Uncle Haan ada seorang gadis Indonesia yang masih belia bernama  Santi. Dia adalah murid yang sedang belajar mengenai ilmu meditasi di sekolah tersebut.  Dan Santi inilah yang akhirnya diminta menemani Bams keliling kompleks yang sangat luas, lebih dari 10 Ha luasnya. Tempat ini biasa dipakai untuk ibadah bagi pemeluk Budha dari segala penjuru dunia karena bisa menampung sampai puluhan ribu orang.
Pada senja itu rupanya mereka sedang melakukan persembayangan khusus dan Bams harus menunggu. Seusai acara tersebut Bams dipertemukan dengan beberapa teman Indonesia lainnya lagi. Dia mendapat banyak tambahan informasi mengenai kondisi perjalanan ke selatan.
Setelah merasa cukup Bams akhirnya segera mohon pamit kepada Uncle Haan dan orang-orang disitu. "Hati-hati di jalan karena di perbatasan pasti berjubel orang yang mau keluar dari Thailand" begitu pesan Uncle Haan kepada Bams seraya memberikan sebuah buku tebal mengenai Dharma kehidupan yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia.
BERSAMBUNG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H