Mohon tunggu...
Supriyadi
Supriyadi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis, Pendaki gunung, Relawan Small Action, Petani Hidroponik

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sawaddee Krab ( bagian 3 )

19 Januari 2025   06:26 Diperbarui: 19 Januari 2025   07:13 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan petualangan itu dimulai ............

Hari Kamis pagi tanggal 27 Nopember 2008 pikiran dan tubuh Bams sudah tidak bisa diajak kompromi untuk tinggal di hotel lagi. Segera dia kabarkan kepada Mr Thaksin bahwa hari itu dia akan mencoba jalan darat untuk pulang lewat mana saja. Sebab masih belum ada kepastian kapan bandara akan normal kembali.  Pilihan terbaik menurut feeling Bams ada dua, yaitu naik bus ke utara  Chiang Mai terus ke perbatasan Laos, Myanmar atau ke Selatan Narathiwat, ke perbatasan Malaysia.

Hari itu Mr Thaksin tidak bisa menemani Bams, sebagai gantinya dia mengirim seorang teman dari bagian Sales untuk menemani Bams. Mereka berdua segera meluncur  ke stasiun sentral  kereta api di Bangkok. Dan seperti yang sudah diperkirakan Bams sebelumnya, jumlah penumpang yang akan bepergian dengan kereta api sangat berjubel. Sungguh tidak berbeda dengan kondisi di stasiun Gambir Jakarta atau  Pasar Turi Surabaya waktu  mudik lebaran tiba.

Semua orang harus datang mengantri karena semua travel agent tidak bisa diakses.  Dan Bams rupanya sudah telat karena mulai malam sebelumnya stasiun sudah penuh dengan pengungsi dadakan. Bams sempat mencoba beralih pilihan untuk naik bus, tapi ternyata sama saja tiket bus juga sudah penuh dipesan sampai dua hari berikutnya .

 

Akhirnya Bams memutuskan ikut antrian panjang dengan suatu tekad dia harus dapat 1 tiket kereta tujuan entah kemana saja. Pokoknya keluar dari Bangkok. Sambil mengantri Bams terus membuka-buka peta daratan Thailand yang sengaja dia beli. Matanya terus memelototi route mana kira-kira yang akan dilalui oleh keretanya nanti.

Untunglah antrian cukup tertib, Bams hanya perlu sabar dan menahan sedikit lapar saja. Tiga setengah jam berlalu, loket sudah di depan mata. Bams mulai memindahkan uang "Bath" dan "Pasport hijau"  ke tangan kanan .  Dan.... " Hore.....  dapat juga akhirnya" Bams melompat kegirangan setelah memegang tiket di tangannya. Teman yang mengantarnya juga ikut berlonjak senang.

 .   

Baru pada jam 11 malam Bams harus kembali ke stasiun untuk naik kereta ke Hat Ya ,  selatan Thailand. Saat itu jam masih menunjuk angka 12.00 siang, teringat perut masih belum sempat diisi mulai pagi. Maka tawaran temannya untuk mencoba Thai food lagi dipinggiran kota langsung diiyakan Bams tanpa pikir panjang.

Sambil menikmati makan siang Bams terbayang perjalanan nanti malam dengan kereta dari Bangkok ke Hat Yai yang jaraknya terbaca di peta 933 km. Jadwal di tiket mennjukkan kereta akan tiba esok jam 1 siang ." Wuih ! , 14 jam perjalanan kereta, apa yang bisa dilakukan di sepanjang perjalanan " Bams asyik dengan pikirannya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun