Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pernikahan Kedua

23 April 2024   08:33 Diperbarui: 23 April 2024   08:41 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sebentar-sebentar. Kita selesaikan satu per satu pokok pembahasan kita. Yang pertama kita sepakati dulu tentang uang mahar yang akan digunakan sebagai modal usaha. Apakah persentase yang tadi dikemukakan Sadewa disetujui?"

"Setuju ..." terdengar keempat adikku berucap hampir bersamaan.

"Bagus," ucapku, "selanjutnya, apakah kita akan datang bersama-sama melamar gadis itu atau diserahkan salah seorang di antara kita?"

Hening sesaat. Persoalan yang ini belum pernah disinggung sebelumnya. Setelah beberapa saat kami bergelut dengan pikiran masing-masing, Permadi angkat bicara.

"Sebaiknya kakak tertua yang menemani saya melamar gadis itu."

"Setuju ..." terdengar keempat adikku berucap hampir bersamaan.

Tiada terasa pisang goreng di meja sudah habis. Singkong rebus masih tersisa dua potong. Aku menuangkan lagi minuman jahe hangat dari teko. Masih tersisa sedikit.

"Terus kapan kita setor uang ke rekening untuk mahar?" tanya Nakula sambil melirik ke arah Permadi.

"Hari ini hari Senin. Mulai besok sudah boleh setor. Rencana melamar hari Rabu lusa!" tutur Permadi dengan nada datar.

Hampir bersamaan Nakula, Sadewa, dan Bima berteriak sambil berdiri.

"Apa ...?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun