Baca juga: Perjalanan Naik Kapal FeriÂ
Teknologi penampungan air hujan harus diupayakan lebih modern. Pompa air, filter, dan saluran pembuangan harus dibuat sedemikian rupa sehingga mudah pengoperasiannya. Ini merupakan peluang bagi para perancang mesin yang praktis dan ekonomis. Semakin praktis dan murah harganya, pasti banyak rumah tangga yang akan membeli.
Saat ini bukan waktu yang tepat untuk mengeluh atau menyalahkan pihak ini dan itu karena adanya banjir atau air menggenang.
Baca juga: Hari Pertama di BPMP Kaltim, 6 Oktober 2022Â
Â
Kita harus berpikir ke depan bahwa air hujan pasti akan datang dan akan datang lagi. Kalau kita hanya mengeluh dan sibuk menyalahkan berbagai pihak, masalah tidak akan cepat teratasi. Sebagai warga Indonesia yang baik, solusi dalam lingkup terbatas perlu dilakukan.
Jika satu keluarga atau satu rumah tangga keberatan dalam pembuatan penampungan air, di wilayah perumahan yang sempit, misalnya, bisa dilakukan musyawarah dengan tetangga sekitar. Empat atau lima rumah yang berdekatan dapat berunding untuk membahas strategi penyimpanan air hujan.
Perlu dilakukan survei kecil-kecilan. Pada saat turun hujan, air mengalir ke mana saja. Bisakah dibuat saluran menuju suatu tempat penampungan yang aman.
Setelah ada data-data yang diperlukan, barulah dibuat perencanaan untuk pembuatan "waduk" sederhana. Mungkin ada sepetak tanah kosong di ujung gang. Mungkin ada sedikit lahan yang siap menjadi tempat "tabungan air".
Â
Baca juga: Hari Kedua di BPMP Kalimantan Timur, 7 Oktober 2022Â Â