Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Surat Terbuka untuk Menteri Pertanian RI

15 Juni 2020   08:01 Diperbarui: 15 Juni 2020   08:42 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketiga, daerah-daerah yang banyak hujan, air hilang begitu saja. Banjir musim itu lalu kekeringan pada musim kemarau. 

Jadi sangat jelas kan pak bahwa kementan tidak bisa sendirian menyeleswikan masalah yang super banyak itu.

Keempat, banyak sekali petani yang frustrasi dengan buruknya infrastruktur pada saat panen sehingga para tengkulak masih membeli hasil panen dengan harga murah. Mereka mau jual  debgan harga mahal di kota tak mampu. Para tengkulak datang dengan kendaraan dobel gardan. 

Kelima, jika petani kesusahan keuangan maka mereka akan jual tanah mereka untuk biaya sekolah anak-anak.merela. Jadilah mereka menjadi petani tanpa lahan.

Demikian dulu surat dari saya yang mantan anak petani, dosen mata kuliah bidang pertanian dan pengamat pertanian perkotaan dan pedesaan.

Mohon maaf pak menteri karena saya terbiasa membuat laporan apa adanya bukan laporan apa maunya. Selamat bertugas. God bless you always. 

Jayalah pertanian dan negara Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun