Pembina/pelatih wajib memahami apa latar belakang dan tujuan pembinaan, pelatihan, hingga festival, turnamen, dan kompetisi sepak bola akar rumput.
Atau paling tidak, pembina/pelatih memahami aturan-aturan permainan sepak bola atau Laws of the Game (LOTG) yang menjadi satu-satunya hukum sepak bola yang dianut oleh badan olahraga FIFA di antaranya peraturan jumlah pemain.
Sesuai LOTG, jumlah pemain pada setiap tim sepak bola maksimal terdiri dari sebelas orang (ditambah para pemain cadangan) dengan salah satu di antara mereka menempati posisi kiper. Aturan ini diberlakukan menurut hukum ke-3 LOTG.
Sejumlah pemain dapat diganti dengan pemain cadangan selama pertandingan. Jumlah maksimum pemain pengganti (substitusi) yang diizinkan dalam sebuah pertandingan resmi liga domestik dan ajang internasional FIFA adalah tiga orang.
Namun, Â dapat bervariasi jumlah pemain dan cadangannya dalam ajang festival, turnamen, Â kompetisi lain atau dalam pertandingan persahabatan (friendly match).
Alasan umum atau latar belakang untuk substitusi atau adanya pergantian pemain adalah untuk antisipasi cidera pemain, kelelahan, perbaikan posisi pemain, pengubahan taktik dan strategi, atau sekadar mengulur waktu di akhir pertandingan dll.
Dengan demikian, bila dalam pembinaan sepak bola akar rumput ada festival sepak bola antar SSB dengan kuota pemain 12 orang, sistem bertanding 7 vs 7 atau 8 vs 8, maka pemain lainnya, jangan dianggap sebagai cadangan.
Berikan seluruh pemain kesempatan bermain yang sama, tidak berpikir juara, maka mental dan psikologis pemain menjadi kuat, pembina dan pelatih, tidak menjadi pembunuh pertama mental pemain usia dini.
Bila dalam turnamen/kompetisi antar SSB pertandingan 11 vs 11, dengan jumlah pemain didaftarkan dalam line up 18 orang, maka berikan kesempatan yang sama kepada 7 pemain lainnya pula. Di sinilah intinya pembinaan dan pelatihan sepak bola akar rumput, karena tujuan utamanya adalah meningkatkan teknik, intelegensi, personaliti, dan speed pemain, bukan membunuh secara merata TIPS pemain.
Bila pemain usia dini/muda telah menerima/perlakuan dibedakan/dinomordua-tigakan/dianak-tirikan oleh pelatih, maka pembina dan pelatih harus sadar bahwa mereka telah membunuh dengan perlahan personaliti (mental/psikologis, kepercayaan diri) pemain yang akan berefek domino, pemain akan malas, rendah diri, yang langsung berakibat pada daya intelegensi, teknik, dan speednya, karena mentalnya tergerus. Buntutnya, saat terlambat menurunkan pemain, maka kita tidak akan lagi menemukan permainan yang diharapkan dari pemain karena mental telah tergerus. Pemain di dalam hati sudah marah, kecewa, kesal dll.
Seharusnya, dalam pembinaan sepak bola akar rumput, pembina dan pelatih sadar dan jeli bahwa ada pemain yang berbakat atau hanya berminat bermain sepak bola harus tumbuh dan berkembang sektor TIPS nya secara bersamaan.