Namun, bagi mereka, ajang Piala AFF U-16, bukan sekadar ajang untuk pemanasan menuju Piala Asia. Menjadi kampiun di Asia Tenggara juga merupakan barang mewah yang tidak mudah didapat. Tak terkecuali pasukan Fakhri, yang akan didukung penuh oleh seluruh suporter yang memerahkan stadion, pasti ingin menorehkan hattrick, dengan merebut juara Piala AFF.
Untuk itu, para suporter fanatik yang akan hadir langsung di stadion, harus benar-benar dapat menjadi suporter yang bijak. Menyadari siapa timnas yang akan didukungnya. Dapat menjadi suporter yang cerdas dan sportif. Mau berlapang dada dan menerima kekalahan bila ternyata kemampuan timnas U-16 belum seperti yang diharapkan.
Dukungan yang diharapkan untuk timnas U-16 adalah, baik dalam kondisi menang maupun kalah, suporter harus dapat bersikap seimbang. Bahkan, bila timnas menderita kekalahan, di sinilah letak kedewasaan suporter dibutuhkan untuk membangkitkan semangat penggawa muda yang langkahnya masih panjang.
Yang pasti, persitiwa ricuh dan dukungan yang berlebihan sehingga menjadi bumerang saat timnas U-19 harus kalah, wajib menjadi pembelajaran dan jangan sampai terulang saat ajang Piala AFF U-19 nanti.
Untuk Fakhri dan jajaran manajemen timnas U-16, laga dalam Piala AFF bukan pertandingan uji coba, tropinya pun sangat bergengsi untuk Asia Tenggara. Jadi, dalam setiap meladeni lawan, sejak babak penyisihan, turunkanlah selalu skuat terbaik. Jangan sekali-kali beralasan bahwa targetnya adalah Piala Asia dan di Piala AFF masih coba-coba.
Ayo seluruh suporter Indonesia, kita dukung timnas U-16. Jangan berlebihan, sewajarnya saja. Tidak ada ricuh, tidak ada anarkis. Kita lihat sejauh mana kualitas timnas U-16.Â
Semoga ekspetasi seluruh pecinta sepakbola nasional agar timnas dapat meraih tropi terwujud. Buktikan anak-anak! Indonesia mendukungmu! Namun, jangan jadikan beban harus merengkuh tropi karena sebagai tuan rumah. Tetap bermain yang ramah, cerdas intelegensi dan personaliti, maka juara menjadi bukti. Bersatu mendukung dengan kepala dingin, dengan hati. Amin. Langkah pertama, libas Filipina!