---
Giliran Rina yang kini mengajak Juna untuk bertemu. Masih di bawah pohon cempaka di taman kampus dimana dua kali cerita bisu tentang cinta yang mereka berdua ungkapkan.
"Rin, apa yang kamu ingin bicarakan?" tanya Juna.
"Aku salah Jun." kata Rina
"Tentang apa?" tanya penasaran Juna. "Tentang cinta Jun, kamu memang benar dan aku salah melihat tentang cinta." kata Rina.
"Aku minta maaf telah membuatmu seperti ini, Rin." sahut Juna. "Kamu tak salah, dan tak perlu minta maaf." ucap Rina.
Rina merasa bersalah dan memandang cinta. Dia sendiri sedang mengalami ketidakpercayaan tentang cinta. Kisah-kisah kegagalan cintanya membuat rasa tidak percaya cinta. Mantan-mantannya telah menghianati dengan kepalsuan hingga tiga tahun memutuskan sendiri jeduh atas ketidakpercayaan cinta.
"Kalau kamu seperti ini dan tidak mau bangkit lagi, kamu tidak akan pernah mengerti tentang cinta sejati, Rin." kata Juna. "Kamu benar Jun, aku memang harus belajar lagi." ucap Rina.
"Patah hati membuat kita mengerti tentang cinta. Patah hati juga membuat cara padang kita berbeda tentang cinta. Bagaimana kita bangkit, dan bagaimana kita tidak terjatuh lagi." jelas Juna.
"Menurutmu?" tanya Rina
"Cinta menarik." kata Juna