Karena setiap manusia Indonesia mayoritas telah memiliki disiplin pribadi dan tanggung jawab moral terhadap tugas atau amanah yang diemban.
Sehingga kebijakan pemerintah dari pemangku program mitigasi nasional sampai dengan pelaksana lapangan bisa selaras dalam perwujudan penanganan wabah penyakit. Sehingga indeks efisiensi pelaksanaan program bisa tercapai secara paripurna.
Karena setiap insan merasa bangga dan bertanggung jawab secara maksimal terhadap setiap tugas. Karena setiap yang berperan aktif dalam mitigasi menyadari bahwa setiap manusia memiliki pengawas pribadi yang melekat terus menerus,yaitu Tuhan YME. Yang Maha Menguasai datangnya hari akhir dan adanya kehidupan hakiki setelah kematian.Â
Mungkin, pandangan pemecahan dan Langkah penyelesaian di atas adalah kalimat "Utopia" yang hanya terjadi di lembaran teori dan sulit terwujud di kehidupan nyata atau sulit diaplikasikan di keseharian.
Namun, manusia hidup harus senantiasa memiliki 'perspektif sudut pandang dalam hidupnya' terhadap setiap skenario kehidupan yang telah dialami.Â
Seperti halnya Wilbur Wright bersaudara, apabila mengambil sisi sudut pandang bahwa 'terbang' adalah hal yang sangat mustahil bagi manusia, maka sampai dengan sekarang pesawat terbang berbobot puluhan ton tidak akan pernah membawa kita terbang melintasi benua.
Sama halnya dengan penemu kapal laut dan Kapal Perang, jika mengambil perspektif sudut pandang besi tidak akan mengapung di air, maka Kapal induk dan Battleship tidak akan pernah memenangkan Perang Dunia.Â
Jadi kesimpulannya ..." sudahkan wabah covid-19 ini telah menjadi 'Game Changer' kita bangsa Indonesia " , semua tergantung bagaimana cara kita mengambil perspektif kehidupan, dari sisi optimisme atau pesimisme. Sejarah Dunia telah mencatat bahwa Bangsa Pemenang adalah bangsa yang mampu mengubah rintangan menjadi peluang dan merubah halangan menjadi 'Cuan".Â
Sesuai pepatah kunci sukses hidup adalah 3 C (Cengli, Cinchai, dan Chuan: kejujuran/keadilan, fleksibiltas, dan kompetitif untuk survive).
Semoga seluruh bangsa Indonesia bisa memahami prinsip 3 C di era pandemi global kini, nanti dan selamanya
Amiin Yra.