"Nice... berita bagus. Silahkan diliput dan segera dimuat di koran kita. Pasti itu akan menarik perhatian masyarakat." jelas Nimayu.
"Jangan lupa topiknya dimuat menarik, ya semenarik mungkin." tutupnya.
Iya, Bu siap... Terima kasih. Permisi." David berlalu dari ruang tersebut.
Nimayu melanjutkan menyelesaikan sisa tugas yang masih menumpuk di mejanya.
Wajah Nimayu tiba-tiba berubah ketika membaca laporan persepsi publik tentang redaksi koran Indonesia Kerja miliknya.
Seketika saja jari halus dan lembut Nimayu memencet tombol bel untuk memanggil sekretaris pribadinya.
tok... tok... "Ada yang bisa saya bantu Bu?" Tanya Sani.
"Tolong panggil Tim Editor. Saya tunggu sekarang." Tegas Nimayu dengan wajah memerah.
"Siap Bu... akan saya panggil. Permisi." Sani melangkah cepat-cepat keluar.
Tidak lama kemudian, terdengar suara samar-samar dari luar ruangan. Pintu ruang kerja itu perlahan mulai terbuka.
Wajah Ketua Tim Editor kelihatan gugup.