Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Eating Clean, Pola Makan Sehat Bermanfaat Bukan Sekadar Makan Bergizi Gratis

7 Juni 2024   13:30 Diperbarui: 7 Juni 2024   13:39 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto buku karya Inge Tumiwa-Bachrens. Dok. Pri

Program makan siang gratis yang diusung oleh Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, pada penerapannya akan diubah  menjadi program makan bergizi gratis atau sarapan bergizi gratis. Perubahan tersebut bukan tanpa alasan. 

Selain waktu yang diubah, dikatakan bahwa makan bergizi gratis adalah istilah yang lebih tepat untuk digunakan pada program makan gratis. Sebab siswa sekolah dasar (anak-anak Indonesia) lebih membutuhkan asupan bernutrisi di pagi hari. Perubahan pemberian makan siang gratis menjadi makan bergizi gratis yang ditujukan untuk seluruh anak Indonesia termasuk yang masih dalam kandungan ibunya adalah agar mereka semua mendapatkan makanan sehat dan bergizi. 

Kriteria makanan sehat bergizi menurut telemed.ihc.id yaitu makanan yang memiliki nilai gizi seimbang dan mengandung nilai gizi esensial tubuh seperti vitamin, mineral, karbohidrat, protein, lemak,kalsium, serat dan air. Pola makanan yang sehat tidak perlu menghilangkan makanan yang disukai ataupun makanan tertentu dari program diet.

Pengertian itu memberikan arahan bahwa pola makanan sehat adalah makanan yang tetap memiliki nilai gizi dan mengandung nilai gizi yang tidak rusak ketika dikonsumsi. Lantas pola makanan sehat bagaimana yang tetap memiliki nilai gizi seimbang dan mengandung nilai gizi yang tidak rusak ketika dikonsumsi? 

Pola makan sehat bermanfaat yang bukan sekadar makan bergizi gratis, ingin mengkomunikasikan tentang apa yang disebut sebagai makanan bergizi yang akan diberikan kepada seluruh anak Indonesia dan ibu hamil secara gratis di sarapan pagi, seharusnya dipastikan masih memiliki nilai gizi seimbang dan nilai kandungan gizi esensial saat dikonsumsi. 

Kemudian untuk memastikan makanan yang akan disajikan tidak rusak keseimbangan dan kandungan nilai gizinya, diperlukan pola makan sehat yang dapat menjamin makanan yang dikonsumsi oleh penerima program makan bergizi gratis nantinya, tetap memiliki nilai gizi seimbang dan nilai kandungan gizi yang tidak rusak. Maka semestinya, pola makan sehat dan bergizi yang tepat digunakan untuk pemberian makan bergizi gratis harusnya merujuk pada pola makan "Eating Clean" atau makan bersih. Lalu apa yang dimaksud dengan pola makan Eating Clean dan apakah bisa diterapkan pada program makan bergizi atau sarapan gratis? 

Berdasarkan buku "Eating Clean for Dummies", yang terdapat dalam buku Eating Clean 20 Langkah Mudah Membiasakan Makan Sehat karya Inge Tumiwa-Bachrens, pola makan Eating Clean adalah pola makan yang mengonsumsi makanan yang paling alami dan tidak banyak diproses (makanan olahan), yaitu sedapat mungkin makanan yang berada di rantai makanan paling bawah. Pengertian itu hendak mengatakan bahwa dengan mengonsumsi makanan dalam bentuk yang paling alami, maka secara otomatis asupan vitamin, mineral, karbohidrat, protein, lemak, kalsium, serat dan air akan tetap terjaga nilai keseimbangan dan esensial gizinya. 

Sedang menurut Inge Tumiwa-Bachrens yang mulai menerapkan pola makan sehat dan bergizi (Eating Clean) sejak 2012 bersama keluarga, Eating Clean lebih mengarah kepada pendekatan gaya hidup terhadap makanan sehat dan pengolahannya. Tujuannya adalah untuk kesehatan secara menyeluruh, bukan sekadar untuk menurunkan berat badan (diet). 

Secara sederhana Eating Clean berarti mengonsumsi bahan makanan segar, utuh dan alami melalui proses pemilihan dan pengolahan yang benar. Pola makan sehat dan bergizi ala Eating Clean lebih mengutamakan pendekatan gaya hidup terhadap makanan sehat yang berkaitan dengan pemilihan dan pengolahannya. 

Oleh sebab itu, apabila pelaksanaan program makan bergizi atau sarapan bergizi gratis ingin mencapai tujuan agar tidak ada lagi anak Indonesia yang kekurangan gizi, menjadi lebih sehat dan dapat meningkatkan kemampuan belajar, diharapkan terlebih dahulu merujuk pada pola makan Eating clean ini. Sebab pola makan Eating clean tidak hanya berdampak baik pada kesehatan fisik tetapi juga pada kesehatan mental. 

Dampak baik pada kesehatan fisik dan mental yang bisa diperoleh oleh anak Indonesia dapat dilihat dari kebiasaan-kebiasaan yang akan dilakukan dalam penerapan pola makan Eating Clean. Kebiasaan-kebiasaan yang meliputi 20 langkah mudah membiasakan makan sehat dan diambil dari buku Eating Clean 20 Langkah Mudah Membiasakan Makan Sehat :

1. Berhenti berteman dengan makanan proses; makanan proses adalah produk hasil karya industri yang sebenarnya diproses secara kimiawi, mengandung gula, MSG, sodium atau lemak tidak sehat sehingga keseimbangan dan kandungan nilai gizinya berubah atau menjadi sangat minim.

2. Berhenti makan makanan cepat saji alias fast food yang dapat membahayakan kesehatan sebab banyak sumber menyebutkan bahwa makan cepat saji adalah junk food (makanan sampah). Salah satu alasannya, makanan cepat saji mengandung banyak lemak yang tidak sehat.

3. Hindari atau kurangi mengonsumsi gula atau pemanis dalam segala bentuk.

4. Ganti nasi putih dengan nasi merah; selain memiliki kadar gula tinggi, nasi putih pada umumnya sudah melewati proses pembersihan yang disebut bleaching bahkan belakangan isunya menggunakan bahan pemutih yang tentu saja mengakibatkan hilangnya kulit ari serta nutrisi penting untuk dikonsumsi. 

5. Berteman dengan serat; serat adalah sumber makanan yang berasal dari tumbuhan seperti buah-buahan dan sayuran. Dalam pola makan sehat Eating Clean, sebaik-baiknya buah-buahan dan sayuran adalah buah-buahan dan sayuran segar.

6. Ganti lemak jahat dengan lemak baik.

7. Hindari makanan yang digoreng; kebiasaan makan makanan yang digoreng dapat meningkatkan konsumsi terhadap lemak jahat yang terdapat dalam minyak yang umumnya digunakan untuk menggoreng.

8. Minum air putih.

9. Kurangi konsumsi susu dan produk makanan yang terbuat dari susu (dairy product) antara lan keju, yogurt, butter, krim dan lain-lain.

10. Biasakan makan dengan cara sehat; makan dengan benar agar tubuh dapat menjalankan fungsinya dan bukan untuk memenuhi selera atau keinginan (emosi). Makan dengan kedisiplinan yang menyesuaikan komposisi, waktu dan porsi makan.

11. Sarapan pagi; sarapan pagi dengan makanan sehat serta dengan komposisi, jadwal dan porsi yang benar dianggap dapat meningkatkan metabolisme, meningkatkan energi, semangat dan mood, meningkatkan daya konsentrasi dan juga produktivitas.

12. Makan camilan 2 kali sehari; anjuran makan camilan 2 kali sehari yaitu antara makan pagi dan makan siang dan antara makan siang dan makan malam.

13. Kurangi jajan, bawa bekal; bekal yang dibawa tentu saja bekal makanan yang sudah dipilih, bukan makanan banyak olahan atau melalui pengolahan yang benar dan alami.

14. Biasakan makan dengan keluarga di rumah.

15. Masak dengan cara sehat di rumah; makanan sehat berawal dari dapur rumah, yakni makanan yang diolah sendiri di rumah (keluarga). Cara masak di pola makan sehat Eating Clean antara lain, masak dengan cara dikukus, ditumis dan dipanggang dengan sedikit minyak sehat. Hindari memasak dengan cara digoreng apalagi digoreng dengan cara direndam dalam minyak. Jangan terlalu lama memasak sayuran, gunakan berbagai bumbu segar maupun kering yang didapat dan diolah alami, dan lainnya.

16. Susun menu makanan keluarga yang sederhana dan sehat.

17. Organik adalah pilihan yang lebih baik; bahan makanan organik mempunyai kandungan nutrisi yang lebih baik sebab bahan makan organik yang merujuk pada buah-buahan dan sayuran ditanam tanpa menggunakan pestisidam penyubur sintetis, maupun bibit yang dimodifikasi. Sementara protein hewani organik antara lain daging, telur dan susu yang dihasilkan dari hewan yang diternak natural tanpa menggunakan antibiotik maupun hormon pertumbuhan.

18. Biasakan belanja sehat.

19. Belajar dan biasakan membaca label pada kemasan makanan atau minuman proses; bila  terpaksa membeli atau menggunakan makanan olahan proses upayakan untuk mengetahui kandungan nutrisinya.

20. Jauhi tepung yang diproses, musuh dalam selimut; tepung proses memiliki kandungan karbohidrat tinggi yang dapat menimbulkan masalah gula darah, dan mengandung beberapa jenis protein yang tidak ramah untuk tubuh manusia seperti gluten, wheat germ agglutinin dan amylase trypsin, di mana ketika jenis protein ini tidak dapat diproses oleh tubuh sehingga dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Setelah mengetahui 20 langkah mudah membiasakan makan sehat, sepertinya program makan gratis yang diubah menjadi makan bergizi atau sarapan gratis, sudah sesuai dengan poin 11 dari 20 langkah mudah membiasakan makan sehat di atas, yakni sarapan pagi. Tetapi pertanyaannya, apakah pemilihan bahan makanan dan pengolahan untuk penyajian sarapan bergizi gratis nantinya akan disesuaikan dengan 20 langkah makan sehat di atas? 

Sepertinya sulit menjawab iya untuk pertanyaan di atas. Tetapi jikapun iya, apakah sarapan bergizi gratis akan memiliki manfaat yang sama layaknya dengan manfaat pola makan sehat ala Eating Clean? Manfaat pola makan Eating Clean menurut berbagai informasi, yang juga didapat dari buku karya Inge Tumiwa-Bachrens antara lain: 

1. Berat badan mencapai berat badan ideal dengan komposisi BMI (Body Mass Index) yang ideal pula.

2. Massa dan kekuatan otot bertambah, termasuk otot-otot yang ada dalam organ tubuh.

3. Berkat asupan karbohidrat kompleks yang kaya nutrisi, tubuh akan menjadi lebih berenergi.

4. Meningkatkan kadar kolesterol baik dalam tubuh, dan sebaliknya menurunkan kadar kolesterol jahat.

5. Mampu mengontrol dan mengurangi tekanan darah.

6. Memberi keuntungan pada kesehatan kulit.

7. Menjaga kesehatan rambut, kuku tangan dan kuku kaki.

8. Membuat otak sehat.

9. Nafsu makan menjadi sehat. Makan tidak berlebihan dan tidak pula malas makan.

10. Memperbaiki berbagai masalah kesehatan dalam tubuh pada waktu bersamaan.

Maka ketika semua semua poin manfaat tersebut diraih oleh orang yang melaksanakan pola makan sehat Eating Clean, apakah manfaat tersebut juga sama diraih oleh anak Indonesia yang nanti mendapatkan program sarapan gratis sehingga tujuan agar anak Indonesia tidak kekurangan gizi, menjadi lebih sehat dan dapat meningkatkan kemampuan belajar akan tercapai. Satu hal yang perlu diingat, untuk mendapatkan hasil paripurna, pola makan sehat Eating Clean harus didukung dengan pola hidup sehat lainnya, antara lain tidak merokok, mengurangi konsumsi kopi dan alkohol, berolahraga teratur, istirahat cukup dan kurangi stres. 

Masalahnya, program sarapan bergizi gratis belum dapat dipastikan dapat memberikan manfaat seperti manfaat yang bisa diberikan oleh pola makan ala Eating Clean. Belum lagi bila mengingat bahwa usia anak sekolah sekarang sudah mempunyai kecenderungan menjadi perokok aktif, peminum kopi dan alkohol, jarang berolahraga ketika merujuk pada kebiasaannya fokus pada gawai sehingga kurang istirihat dan mudah stres. Masalah ini tentu menjadi pekerjaan rumah yang berat yang juga harus diimbangi penyelesaiannya jika program sarapan bergizi gratis ingin berhasil efektif. 

Referensi 

https://telemed.ihc.id/artikel-detail-152-8-Kandungan-Gizi-Penting-untuk-Hidup-Sehat.html

Tumiwa, Inge-Bachrens. 2016. Eating Clean 20 Langkah Mudah Membiasakan Makan Sehat. Jakarta: PT. Kawan Pustaka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun