Mohon tunggu...
sunami imron
sunami imron Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Menulis adalah cara mengekspresikan diri dan mengeksplor kemampuan lebih dalam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Periuk Nasi Warisan Kasih

20 Juli 2024   19:05 Diperbarui: 20 Juli 2024   19:06 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Hei, kok malah bengong?" sapa Dafin , kakak kedua yang cool kayak kulkas

"Aku belum mengecek ke ladang, jangan-jangan ibu kesana lagi." ucap Mavieda 

" Ya sudah kita kesana, jangan kelamaan mikir." ucap Kak Dafin

Aku dan kedua kakakku berjalan menuju ladang.Tak terasa hari mulai terik, menginjak waktu dzuhur .

Dari kejauhan terbentang ladang jagung yang mulai berbuah.Segera kami menuju gubuk yang di tengah ladang.Oh ..tak terduga hanya ada bapak 

Hatiku masih kacau bak benang kusut 

" Bapak, ibu mana? " tanyaku tak sabar 

Bapak menatap ketiganya penuh keheranan.

"Rivan , Dafin ! terdengar suara yang tak asing dari mereka.

" Ibu," ucap Dafin bahagia

Terlihat ibu membawa Periuk nasi itu.Dimana- mana benda itu menjadi masalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun