Mohon tunggu...
Sumarti Saelan
Sumarti Saelan Mohon Tunggu... Freelancer - FREELANCE

FREELANCE

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Ruang Publik Layak Hak Semua Lapisan Masyarakat

30 September 2015   23:58 Diperbarui: 1 Oktober 2015   00:01 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan menurut saya ini tantangan serta permasalahan yang masih sangat mencolok dan perlu banyak perbaikan :

Taman Elite & Non Elite

Mungkin ini terdengar kasar tapi inlah kenyataannya. Taman yang berada di sekitar kawasan elite dan utama seperti Taman Menteng, Suropati, Sukabumi, Proklamasi yang semua berada di kawasan elite Menteng Jakarta Pusat cenderung terawat dan selalu mendapat perhatian.

Tapi apa kabar Taman Lalu Lintas Tanjung Priok yang ada di Jalan Enim? Taman yang seharusnya jadi tempat santai warga mengajak keluarganya refresing menghirup udara segar, atau joging sore di track joging yang tersedia ternyata jauh dari realita dan harapan. Jalur-jalur joging dipenuhi pedagang, penyewa mainan anak, apalagi kalau weekend dan tanggal merah. Di jamin Taman Lalu Lintas atau yang dikenal oleh warga dengan sebutan Taman Segi Tiga bakal seperti pasar tumpah. Bahkan untuk berjalan saja susah.

Mulai pedagang makanan, jajanan anak, baju, mainan, penyedia mainan sewa semua tum[ah di sana. Jadi jangankan bisa meghirup sejuknya udara yang bercampur bau lembab tanah, atau olahraga ringan lari. Untuk jalan saja susah.

Bahkan bisa dibilang pasar serba ada, karena tukang obat tradisional yang jualannya pake atraksi sulap pun terkadang juga buka lapak di taman ini.

Dan hari senin lalu saya sengaja ke sana untuk mengambil dokumentasi, ternyata pedagang sedang tidak boleh masuk jadi mereka berjejer di pinggir jalan di luar taman. Tapi penyewaan mainan anak-anak tetap ada dan memakan lahan kosong yang ada di dalam. bahkan berhimpitan dengan mainan anak-anak yang tersedia di taman, seperti ayunan, besi panjat gantung. Jadi anak-anak hanya bisa bermain di satu sisi. Dan saya sempat melihat seseorang berseragam satpam menerima (meminta) uang dari pemilik mainan. Masalah yang sangat klasik, tapi terus berulang dan butuh perhatian khusus.

Dilarang masuk sementara di pinggir pintu masuk saja ah :( dok.Sumarti

 

Taman bukan lahan bisnis orang-orang tertentu, tapi untuk dinikmati semua orang sesuai dengan fungsinya. Tapi 9 tahun saya jadi warga Tanjung Priok, hal ini tidak ada perubahan sama sekali.

Kondisi ini menjadikan saya bertanya-tanya, apa hanya taman yang banyak dihuni pejabat dan orang elite yang harus diperhatikan dengan seksama? Padahal kalangan menegah ke bawah justru yang paling membutuhkan. Dengan tempat tinggal minim, tanpa taman, pepohonan, ke taman adalah salah satu solusi merefresh diri. Mengobrol santai, menemani anak melihat bermacam bunga, pohon rindang yang tak ada di rumahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun