Revisi Rancangan
    Pelaksanan kegiatan belajar pada Siklus II ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Maka perlu adanya revisi untuk dilaksanakan pada siklus II antara lain: Â
Guru dalam memotivasi siswa hendaknya dapat membuat siswa lebih termotivasi selama proses belajar mengajar berlangsung.
Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan takut dalam diri siswa baik untuk mengemukakan pendapat atau bertanya.
Guru harus lebih sabar dalam membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep.
Guru harus mendistribusikan waktu secaraa baik sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan meberi soal-soal-soal latihan pada siswa untuk dikerjakan pada setiap kegiatan belajar mengajar.
Â
B. Â Pembahasan
- Ketuntasan hasil belajar siswa
Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahawa metode pembelajran kooperatif model STAD memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasanbelajar meningkat dari siklus I, II, dan III) yaitu masing-masing 68,2%, 81,58% dan 94,74%. Pada siklus III kketuntasan blajr siswa secaraa klasikal telkah tercapai. Sedangakn kelompok yang mendapatkan penghargaan adalah kelompok I dengan nilai kelompok tertinggi sebesar 6,17.Â
- Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran
 Berdasarkan anlisis data, diperoleh aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar dengan mennerapkan metode pembelajaran kooperatif model STAD dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap presasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terusa menglami peningkatan.
- Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran