Fenomena ini bisa dilihat dari makanan yang dikonsumsi setiap hari terutama nasi dan mi instan. Hampir 100 persen bahan baku nasi dan mi instan yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia ini diimpor dari luar.
Kondisi ini akan benar-benar fatal bagi bangsa Indonesia jika kecanduan impor tidak bisa dihilangkan. Seperti yang ditulis oleh presiden Indonesia terpilih Prabowo Subianto dalam buku Strategi Transformasi Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045: Indonesia Menjadi Negara Maju dan Makmur (2023), ...kalau semua produksi di Indonesia bergantung pada investasi asing, maka kita akan celaka.
3. Kemiskinan
Secara statistik, angka kemiskinan di Indonesia menunjukkan penurunan yang cukup berarti selama tiga tahun terakhir. Setidaknya, data terbaru dari BPS melaporkan bahwa per Maret 2024 proporsi penduduk miskin di Indonesia sudah berada di angka 9,03 persen ata setara dengan 25,22 juta orang.Â
Penurunan ini berimplikasi pada berkurangnya beban negara karena terjadi peningkatan penduduk yang produktif sehingga bisa memperoleh pendapatan untuk diri sendiri dan keluarganya.
Selain itu, dari segi SDM, penurunan kemiskinan ini juga mengindikasikan terjadinya peningkatan kualitas SDM Indonesia karena produktivitasnya semakin baik dalam bekerja.
Meskipun Presiden Jokowi bisa menurunkan angka kemiskinan dengan signifikan, usaha pemerintah menghilangkan kemiskinan dari Indonesia belum selesai.
Pemerintahan Prabowo akan mengurangi lagi angka kemiskinan jauh lebih baik dibanding pemerintahan Jokowi. Pemerintah akan memberikan bantuan untuk mereka yang ingin bangkit dan mandiri sebagai inovasi kebijakan pengentasan kemiskinan yang berkelanjutan.
Mengapa kemiskinan selalu menjadi isu yang sensitif bagi semua pemerintahan di Indonesia? Karena kemiskinan menjadi sumber dari semua permasalahan sosial yang terjadi di Indonesia selama ini.
Untuk diketahui, problem-problem sosial yang kerap mengganggu jalannya pembangunan di Indonesia terutama kriminalitas dan pengangguran, akarnya adalah kemiskinan.
Dampak lain yang bisa dipicu oleh kemiskinan yang kronik adalah potensi peningkatan proporsi orang miskin secara masif di masa mendatang karena batas garis kemiskinan yang terus meningkat dari tahun ke tahun.