Dengan komitmen yang kuat, Pemda akan proaktif dalam mengidentifikasi masalah yang muncul, mengajukan solusi, dan melakukan penyesuaian program berdasarkan evaluasi berkala.
Dalam komitmen pemantauan dan evaluasi ini juga Pemda akan berupaya memiliki data yang akurat dan terkini tentang prevalensi stunting, kondisi gizi ibu hamil dan anak, serta status kesehatan masyarakat di wilayahnya.Â
Data yang akurat ini akan menjadi landasan sekaligus pedoman Pemda dalam membuat kebijakan atau regulasi penurunan stunting di daerah yang relevan dan tepat sasaran.
Dengan komitmen-komitmen tersebut, tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa tingkat keberhasilan penurunan stunting sangat bergantung pada komitmen dan inisiatif pemerintah daerah. Pemda yang aktif dalam memperkuat layanan kesehatan dan gizi, serta melakukan edukasi gizi di masyarakat, akan mampu mempercepat penurunan angka stunting secara signifikan.
Posisi Pemda dalam program nasional penurunan stunting sangat strategis karena asas desentralisasi memberikan ruang bagi pemerintah daerah untuk mengambil inisiatif lokal yang sesuai dengan konteks wilayahnya.Â
Pemda yang memiliki komitmen kuat dapat melakukan inovasi kebijakan yang diadaptasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pemda yang berhasil menurunkan stunting karena mampu mengoordinasikan dan memastikan implementasi program ini secara tepat di wilayahnya.
Â
3. Kolaborasi Multisektor
Program penanganan stunting memerlukan sinergi antara berbagai kementerian, pemerintah daerah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan organisasi internasional untuk mencapai keberhasilan yang optimal. Kolaborasi multisektor adalah kunci penting dalam mengharmonisasikan program penurunan stunting pemerintahan Prabowo.Â
Dengan pendekatan kolaboratif ini, setiap sektor memiliki peran yang saling melengkapi dan berkontribusi dalam menurunkan angka stunting di Indonesia, terutama melalui penyediaan akses gizi, layanan kesehatan, edukasi, dan pembangunan infrastruktur dasar.
Kementerian Kesehatan memiliki peran sentral dalam memastikan intervensi gizi dan kesehatan mencapai sasaran yang tepat, terutama pada ibu hamil, bayi, dan balita.Â