Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Suara Dari Semesta Lain

14 Juli 2024   14:36 Diperbarui: 14 Juli 2024   16:57 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pria muda yang bernama Rudi Marsel ini adalah seorang penjelajah waktu dan ruang, selalu mencari sesuatu yang bisa memuaskan rasa penasarannya tentang dunia ini. Kedatangannya ke kota ini pun berkaitan dengan profesi yang sudah lama digelutinya.

Rudi meletakkan dua tas bawaannya ke lantai sembari duduk di atas kasur putih yang empuk. Tangannya membuka resleting ransel dan mengeluarkan beberapa buku. Dia mengambil buku agenda dan dibawa ke meja yang ada di hadapannya Dibukanya lembaran halaman buku tersebut satu per satu.

Tangannya berhenti di halaman dalam. Dibacanya lebih seksama bagian yang tertulis dalam agenda tersebut. Rupanya Rudi sedang membaca agendanya hari itu setelah tiba di kota ini. Langsung dia berdiri dan mengambil ranselnya. Dikeluarkan sebuah jaket parasut berwarna biru dan langsung dikenakannya. Sesaat kemudian dia pun keluar dari kamarnya dan langsung menuju ke tempat resepsionis.

Setelah menitipkan kunci kamar ke resepsionis, Budi langsung keluar penginapan melalui pintu utama dari ruang lobi penginapan. Dia berjalan menyusuri halaman tadi menuju ke jalan raya. Di seberang jalan dia melihat sebuah rumah tua seumuran penginapannya yang menjual barang-barang antik.

Timbul rasa penasaran untuk masuk ke sana, tetapi pikirannya langsung teringat dengan agenda yang sudah dituliskan, yaitu riset pendahuluan tentang kondisi kota ini. Rudi lalu memutuskan untuk menyusuri terlebih dahulu melalui jalan yang berada di sisi kanan badannya. Dia pun memutar badannya ke kanan dan berjalan perlahan menyusuri jalan kecil yang bersisian dengan jalan raya.

Setelah menyelesaikan agenda risetnya Rudi langsung kembali ke penginapan dan mandi sambil menunggu waktu makan malam. Setelah menyelesaikan makan malam di restoran, Rudi langsung bergegas meninggalkan meja makannya menuju pintu keluar di ruang lobi. Dari situ dia berjalan sekitar 100 meter menuju jalan raya lalu menyeberang di bawah temaram lampu jalanan yang suram.

Toko barang antik masih buka meski beberapa lampu etalasenya sudah dimatikan. Hanya dua lampu di ruang utamanya yang masih menyala. Dari luar, Rudi melihat pemilik toko ini sedang membereskan beberapa koleksi barang antiknya.

Rudi mendorong pintunya dan masuk ke dalam toko.

"Selamat malam. Apakah toko ini masih buka," kata Rudi sambil menarik kursi yang ada di hadapannya.

"Masih. Silakan duduk dulu," kata pemilik toko sambil meletakkan sebuah kotak besi berukuran kecil ke dalam lemari kaca yang ada di hadapan Rudi. Setelah membereskan semua pekerjaannya, sang pemilik toko kembali menghampiri Rudi.

"Ada yang bisa Saya bantu Pak," kata pemilik toko sambil menatap ke Rudi dengan lensa kaca matanya yang bundar. Rudi lalu menceritakan tujuannya berkunjung ke kota ini. Dia ingin mengetahui cerita-cerita unik dari barang-barang antik yang telah membuat dirinya penasaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun