Mohon tunggu...
Sulistiyo Hadi
Sulistiyo Hadi Mohon Tunggu... Guru seni -

Minat pada dunia pendidikan, kesenian dan sosial keagamaan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

AIDS

11 September 2011   11:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:03 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Saya dulu !" seru Parjan memburu.

Parjan segera naik ke panggung gubuk itu penuh nafsu. Peristiwa terjadi luar biasa, wanita itu tiba-tiba hilang dalam sekejap. Terdengar di tempat itu jeritan dan tangisan yang melengking-lengking. Terlihat di gubuk itu sebuah  glondongan kayu tua yang tergeletak sudah cukup  lama. Ketiga lelaki itu terperangkap kaku tidak bisa bergerak dan berkata-kata. Mereka berusaha memakai celananya, lalu berlarian tunggang langgang di tengah gelap menjelang waktu maghrib itu.

Selang tiga hari berikutnya mereka bermain ke rumah bu Prawiro di kampung sebelah.

"Tumben main ke sini !" sambut bu Prawiro.

"Iya bu, silaturahmi !" jawab Parjan.

"Apakah ibu mempunyai saudara perempuan di Jakarta ?" tanya Kirno.

"Mengapa kau tanyakan itu ?" tanya bu Prawiro keheranan.

"Tidak apa-apa, hanya ingin tahu aja !" jawab Parjan.

"Ya punya satu saudara perempuan, tetapi sudah meninggal satu bulan lalu !" jawab bu Prawiro agak sedih.

"Sakit apa bu, kok meninggal ?" tanya Parman.

"Ia bunuh diri dengan cara meloncat  saat naik kereta api. Itu disebabkan karena ia merasa hidupnya seakan tidak berguna lagi. Ia selalu disingkiri dan dicemooh oleh banyak orang. Ia positif terkena virus HIV, sakit AIDS !" cerita bu Prawiro runtut. Matanya pun berkaca- kaca menahan tangis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun