Para praktisi teater bisa membentuk tim yang menghasilkan produk konten digital dan memasarkannya. Dengan ratusan anggota/pengurus teater yang bisa diberdayakan untuk memviralkan, konten tersebut akan cepat memiliki nilai ekonomi. Dengan jalan ini, perusahaan media digital tersebut akan tertarik untuk menjadikan kita sebagai 'influlencer" berbayar. Pendapatan tersebut bisa dijadikan modal untuk menyalakan api seni akan tetap mengalir dan eksistensi teater tetap bisa terjaga, serta praktisi teater bisa hidup layak. Selain upaya tersebut, praktisi teater bisa menjalani profesi lain yang bisa mendukung keamanan finansial, sambil terus menghasilkan karya-karya kreatif di bidang teater.
Selain itu, sosialisasi dan edukasi urgensi teater perlu terus dikembangkan. Di mana teater memiliki korelasi dengan bidang ilmu-ilmu lainnya--termasuk medis, psikologi, politik, sejarah, sosiologi, dan antropologi--dan memengaruhi perkembangan peradaban modern. Agar masyarakat memahami bahwa teater bukan semata hiburan, tetapi transfer ilmu pengetahuan atau dialog yang disampaikan dengan indah, sehingga membangun kesadaran untuk mewujudkan kemanusiaan. Â Â
Misalnya, kita bisa mengenalkan sosok dramawan Vaclav Havel yang mampu meruntuhkan tirani rejim komunis Cekoslovakia. Berkat teater, Vaclav Havel membangkitkan perlawanan rakyat Cekoslovakia dan menggerakkan Revolusi Beludru atau revolusi tanpa kekerasan dan tetes darah. Dari panggung teater menebarkan amunisi kebangkitan bagi rakyat Cekoslovakia yang ditindas rejim komunis selama empat dekade. Dari panggung teater pula, Vaclav Havel melangkah menuju Istana Presiden dan menjadi presiden yang dicintai rakyatnya sepanjang hidupnya. Semuanya dicapai Vaclav Havel berkat kekuatan teater! Â Â Â Â
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa teater memiliki tempat yang terhormat dalam peradaban masa lampau. Mulai dari Yunani Kuno, Romawi Klasik, dan juga Indonesia Era Pra Kemerdekaan. Teater memiliki fungsi yang sangat besar dalam memelihara ikatan komunal, membentuk memori kolektif, dan meneguhkan integrasi sebuah bangsa.Â
Dengan demikian, eksistensi teater harus dilestarikan dan dipertahankan. Musnahnya teater berarti musnahnya salah satu kekayaan budaya Indonesia yang bernilai tinggi. Â Â
Agar eksistensi teater tetap terjaga; perlu adanya upaya untuk 'menjual' teater atau menghasilkan produk bernilai ekonomi dari keahlian teater. Upaya ini menghadirkan konsekwensi bagi praktisi teater untuk mengkaji marketing, teknologi digital, dan industri. Â
Praktisi teater tidak perlu merasa malu untuk 'menjual' keahlian teater. Justru kita semestinya harus malu bila tidak bisa mempertahankan eksistensi teater---membiarkan teater timbul-tenggelam, redup, dan padam---atau tidak bisa berbuat banyak ketika muncul praktisi (anggota/pengurus) teater yang menderita kesulitan ekonomi. Dengan demikian, kita bisa kita wujudkan keselarasan bagi praktisi seni (seniman) untuk sukses finansial dan sukses berkesenian (berteater). Â Â
Selain itu, edukasi/sosialisasi yang meningkatkan urgensi teater. Agar teater semakin dikenal dan dicintai masyarakat, serta menjadi bagian dari daya perubahan untuk mewujudkan peradaban yang lebih maju, beradab, dan bermartabat. Â
Â