Mohon tunggu...
Sukir Santoso
Sukir Santoso Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan guru yang suka menulis

Peduli pada bidang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya. Saya merasa tertarik untuk memahami manusia, bagaimana mereka belajar, serta bagaimana pengalaman budaya dan seni dapat memengaruhi mereka. Saya sangat peduli dengan kesejahteraan sosial dan keadilan, dan mencari cara untuk menerapkan pemahaman tentang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya untuk membuat perubahan positif dalam dunia ini.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengatasi Rasa Malas dan Kebiasaan Menunda Pekerjaan

4 November 2024   12:09 Diperbarui: 4 November 2024   12:11 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meningkatkan Fokus -- Interval waktu 25 menit membuat kita lebih mudah fokus, karena tahu bahwa hanya akan bekerja dalam waktu yang singkat.

Mengurangi Penundaan -- Mengetahui bahwa hanya perlu bekerja selama 25 menit dapat membuat kita lebih cepat memulai tugas tanpa merasa terbebani.

Menghindari Burnout -- Dengan istirahat teratur, kita bisa mencegah kelelahan mental dan menjaga energi sepanjang hari.

Memberi Rasa Pencapaian -- Setiap kali menyelesaikan satu sesi Pomodoro, kita merasakan pencapaian kecil yang membantu menjaga motivasi.

Kapan Teknik Pomodoro Kurang Efektif?

Teknik ini mungkin kurang cocok jika Anda bekerja di lingkungan yang sering terganggu atau tugas Anda memerlukan waktu berkelanjutan lebih dari 25 menit. Dalam kasus seperti itu, Anda bisa menyesuaikan durasi Pomodoro (misalnya 50 menit kerja dan 10 menit istirahat) atau memilih metode manajemen waktu lain yang lebih sesuai.

Teknik Pomodoro adalah metode sederhana yang dapat membantu meningkatkan produktivitas dengan cara mengelola fokus dan waktu kerja. Dengan menerapkan teknik ini, Anda bisa bekerja dengan lebih efektif dan mengurangi kecenderungan untuk menunda tugas. Fleksibilitas teknik ini juga membuatnya bisa digunakan oleh siapa saja, baik pelajar, pekerja kantoran, atau pekerja kreatif, dan memberikan hasil produktivitas yang lebih baik.

Akhirnya secara umum bisa ada beberapa strategi yang bisa dicoba untuk mengatasi kecenderungan menunda-nunda. Strategi itu adalah:

  • Tetapkan tujuan kecil dan realistis untuk membuat tugas terasa lebih ringan dan mudah dicapai.
  • Gunakan teknik manajemen waktu seperti Teknik Pomodoro, yang dapat membantu menjaga fokus dan mencegah kelelahan.
  • Bangun motivasi internal dengan memikirkan manfaat dari tugas yang diselesaikan.
  • Hindari distraksi dan atur lingkungan yang mendukung fokus.
  • Ubah cara berpikir tentang tugas sebagai langkah positif, bukan beban, sehingga tugas tidak terasa berat.

Sebagai Kesimpulan dapat dikatakan bahwa manusia cenderung memilih zona nyaman karena otak kita didesain untuk menghindari ketidaknyamanan dan mencari kepuasan instan. Zona nyaman menawarkan rasa aman, stabilitas, dan kenikmatan sesaat yang sering kali membuat kita merasa nyaman dan malas untuk bergerak maju. Dalam zona ini, kita tidak perlu menghadapi tantangan, risiko, atau hal-hal yang tidak kita kenal, sehingga hidup terasa lebih tenang dan mudah.

Namun, meskipun zona nyaman memberikan keamanan, terlalu lama berada di dalamnya bisa menyebabkan kita berhenti berkembang. Kita kehilangan kesempatan untuk belajar hal baru, mencapai potensi yang lebih tinggi, dan menghadapi pengalaman yang bisa memperkaya diri kita. Zona nyaman, meskipun menggiurkan, sering kali menjadi perangkap yang membuat kita merasa cukup dengan rutinitas dan kepuasan jangka pendek, sementara di luar sana mungkin ada peluang yang jauh lebih besar dan bermanfaat.

Oleh karena itu, jika ingin bertumbuh, kita perlu berani melangkah keluar dari zona nyaman. Ini bukan berarti meninggalkan semua kenyamanan, tetapi memberi ruang untuk tantangan baru, belajar keterampilan yang sebelumnya mungkin kita takuti, dan berani menghadapi risiko yang bisa membuka jalan menuju pencapaian yang lebih besar. Singkatnya, meskipun zona nyaman terasa aman dan menenangkan, pertumbuhan sejati hanya bisa terjadi ketika kita berani melangkah keluar dan menghadapi dunia dengan segala tantangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun