Mohon tunggu...
Sukir Santoso
Sukir Santoso Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan guru yang suka menulis

Peduli pada bidang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya. Saya merasa tertarik untuk memahami manusia, bagaimana mereka belajar, serta bagaimana pengalaman budaya dan seni dapat memengaruhi mereka. Saya sangat peduli dengan kesejahteraan sosial dan keadilan, dan mencari cara untuk menerapkan pemahaman tentang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya untuk membuat perubahan positif dalam dunia ini.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Menghadapi Anak Balita Ngamuk (Temper Tantrum)

18 April 2023   22:11 Diperbarui: 19 April 2023   05:47 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Temper tantrum biasanya terjadi pada anak usia toddler (1-3 tahun), namun dapat terjadi pada anak-anak yang lebih besar juga. Pada usia ini, anak-anak belum sepenuhnya memiliki kemampuan bahasa dan pemahaman yang cukup untuk menyampaikan perasaan dan keinginan mereka dengan kata-kata, sehingga mereka cenderung menunjukkan perasaan mereka melalui perilaku.

Temper tantrum dapat menjadi pengalaman yang sangat melelahkan dan stresful bagi orang tua dan pengasuh, terutama jika anak mengalami temper tantrum secara terus-menerus atau dalam situasi yang tidak diharapkan.

Disamping itu jika temper tantrum pada anak tidak ditangani dengan baik, ini dapat berdampak negatif pada anak dan perkembangan psikologisnya.

Masalah kesehatan mental

 Anak yang sering mengalami temper tantrum yang tidak ditangani dengan baik dapat mengalami masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan perilaku agresif.

Ketika anak merasa frustrasi atau tidak dapat mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata, mereka mungkin mulai mengamuk dan menunjukkan perilaku agresif seperti memukul, menendang, atau merobek barang-barang. 

Jika orang tua tidak memberikan dukungan dan pengertian pada anak dalam menghadapi situasi sulit dan tidak mengajarkan cara yang tepat untuk mengelola emosi mereka, anak mungkin akan terus mengalami temper tantrum dan mengembangkan perilaku agresif.

Kesulitan sosial

Anak yang sering mengalami temper tantrum yang tidak ditangani dengan baik dapat mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain dan membangun hubungan sosial yang sehat.

Anak yang cenderung agresif dapat mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain dan membangun hubungan sosial yang sehat, sehingga memperburuk masalah mereka.

Perkembangan emosi yang terganggu

Anak yang sering mengalami temper tantrum yang tidak ditangani dengan baik dapat mengalami gangguan dalam perkembangan emosinya, seperti kesulitan dalam mengelola emosi negatif dan mungkin mengalami penurunan tingkat kepercayaan diri.

Gangguan belajar

 Anak yang sering mengalami temper tantrum yang tidak ditangani dengan baik dapat mengalami kesulitan dalam belajar, karena kesulitan dalam mengatur emosi dan konsentrasi.

Perlunya penanganan yang tepat

Penting bagi orang tua untuk mengatasi temper tantrum pada anak dengan cara yang baik dan mengajarkan anak cara yang positif dan sehat untuk mengelola emosi mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun