Salah satu dampak utama dari doom spending adalah masalah keuangan jangka panjang. Gen Z, banyak di antaranya belum stabil secara ekonomi, bisa terjebak dalam hutang akibat kebiasaan belanja yang tidak terkendali. Pengeluaran impulsif ini sering kali membuat mereka mengabaikan prioritas keuangan seperti menabung, membayar hutang, atau berinvestasi. Ketika hutang menumpuk, terutama melalui kartu kredit atau pinjaman online, beban finansial mereka semakin berat dan sulit diatasi.
Doom spending juga berdampak buruk pada kesehatan mental. Meskipun memberikan kepuasan instan, perilaku ini sering diikuti oleh rasa bersalah dan penyesalan setelahnya. Gen Z mungkin menyadari bahwa barang-barang yang mereka beli sebenarnya tidak diperlukan, namun tetap merasa terdorong untuk berbelanja lagi saat menghadapi tekanan emosional. Lingkaran setan ini memperburuk kecemasan, menciptakan pola berulang di mana mereka terus mencari kepuasan sementara melalui konsumsi material.
Selain itu, doom spending juga menciptakan kontradiksi dengan nilai-nilai keberlanjutan yang banyak dianut oleh Gen Z. Sebagai generasi yang umumnya lebih sadar lingkungan, perilaku konsumtif ini berseberangan dengan upaya mereka untuk mengurangi jejak karbon dan mendukung praktik yang lebih ramah lingkungan. Banyak produk yang mereka beli, terutama dari fast fashion, berkontribusi pada polusi dan limbah lingkungan, yang akhirnya bertentangan dengan komitmen mereka terhadap keberlanjutan.
Solusi Mengatasi Doom Spending
Untuk mengatasi doom spending, penting bagi Gen Z untuk mulai memprioritaskan pendidikan finansial. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang cara mengelola uang, membuat anggaran, dan menabung, mereka bisa lebih bijaksana dalam pengeluaran. Mengurangi waktu di media sosial dan membatasi paparan terhadap iklan juga bisa membantu menghindari godaan untuk berbelanja impulsif.
Terakhir, mencari cara sehat untuk mengatasi stres, seperti meditasi, olahraga, atau aktivitas kreatif, dapat menjadi alternatif yang lebih efektif dan berkelanjutan daripada menggunakan belanja sebagai pelarian dari tekanan emosional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H