Mohon tunggu...
Dr Ing. Suhendra
Dr Ing. Suhendra Mohon Tunggu... Dosen - Konsultan, technopreneur, dosen, hobby traveller

Tinggal di Jogja, hoby travel dan baca. Sehari-hari sebagai konsultan, dosen dan pembina beberapa start-up

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Tanpa SAF, Garuda Tidak Boleh Mendarat di Uni Eropa

1 Maret 2024   07:02 Diperbarui: 3 Maret 2024   00:47 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pesawat maskapai penerbangan Garuda Indonesia. (SHUTTERSTOCK/LEONY EKA PRAKASA via KOMPAS.com)

Sejatinya, Pertamina berhasil mengembangkan teknologi SAF pertama di dunia dari kelapa sawit. Sayangnya, bahan crude palm oil menjadi satu-satunya miyak nabati yang diklasifikasikan memiliki risiko ILUC tinggi.

Protes dari Indonesia sebagai produsen utama minyak sawit dunia muncul. Tentunya, karena klasifikasi pada aturan RED II Uni Eropa beraroma diskriminatif - proteksionis.

Pada akhirnya, kita perlu lebih dari sekedar pengakuan terhadap potensi sumber daya alam kita menghasilkan berbagai sumber bahan baku SAF. 

Karenanya, diperlukan tindakan nyata dari pemerintah, investor, dunia kampus dan riset serta industri.

Investasi dalam penelitian dan pengembangan lebih lanjut, bersama dengan dukungan kebijakan, akan mempercepat adopsi produksi SAF yang bisa diterima secara global.

Jika kita serius ingin mengatasi perubahan iklim, maka mendukung inovasi seperti SAF bukan lagi pilihan tetapi keharusan.

Saatnya kita berinvestasi di masa depan di mana kita terbang di atas langit biru dengan bahan bakar yang diperoleh dari kekayaan alam kita.

*Penulis bekerja lebih dari 15 tahun sebagai insinyur rancang bangun pabrik kimia dan farmasi di Jerman. Saat ini sebagai dosen teknik kimia Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun