Kini, kurang dari dua belas bulan dari sekarang, semua maskapai penerbangan sudah harus mempersiapkan menggunakan teknologi ini.
Termasuk Garuda, maskapai kebanggaan Indonesia.
Pesawat yang tidak mendeklarasikan penggunaan SAF sama sekali pada bahan bakar mereka maka tidak diijinkan mendarat di Uni Eropa.
Kelahiran inovasi ambisius SAF cerminan sikap dan motivasi Uni Eropa mendukung perjuangan global melawan perubahan iklim dan mempercepat transisi ke ekonomi rendah karbon, Uni Eropa telah mengambil langkah progresif dengan mengumumkan kebijakan ini yang pada akhirnya mempengaruhi industri penerbangan secara signifikan.Â
Kebijakan ini merupakan bagian dari Green Deal Eropa, yang bertujuan untuk membuat benua tersebut netral karbon pada tahun 2050.
Uni Eropa mentargetkan per tahun minimal 2 juta ton SAF digunakan di udara benua ini.Â
Sebagai salah satu contoh, Lufthansa sejak 2022 juga telah menggunakan lebih dari 13.000 ton SAF untuk pesawat komersial.
Sebelumnya, hasil penelitian tim Deutsche Luftraumtechik (DLR/ Lembaga rise antariksa Jerman) mencatat bahwa emisi sktor penerbangan mencapai sekitar 720 juta ton CO2 (karbondioksida), atau menyumbang sekitar 3%--4% dari total emisi CO2 (karbondioksida).Â
Mengingat pertumbuhan sektor ini, tanpa intervensi yang signifikan, emisi diperkirakan akan terus meningkat.
Oleh karena itu, penggunaan SAF dianggap sebagai salah satu solusi paling efektif untuk mengurangi jejak karbon industri penerbangan tanpa mengurangi mobilitas global.