Mohon tunggu...
Suhar yani
Suhar yani Mohon Tunggu... Dosen - Dosen di Universitas Pendidikan Mandalika

Saya adalah pendidik yang ingin mendedikasikan diri untuk pendidikan yang lebih baik ke depannya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inovasi Media Pembelajaran; Membuat Belajar Menyenangkan dan Bermakna

1 Januari 2025   14:00 Diperbarui: 1 Januari 2025   11:27 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam proses Penggunaan Aplikasi Edukasi ini tentunya tidak luput dari beberapa hambatan atau tantangan seperti: (a) Kesenjangan Digital: Beberapa siswa tidak memiliki akses internet atau perangkat yang cukup untuk menggunakan aplikasi pendidikan. Hal ini menyebabkan kesenjangan digital, yang dapat berdampak pada kesetaraan pendidikan; (b) Kebutuhan untuk Menjaga Pengawasan: Saat menggunakan aplikasi pendidikan, Anda harus memastikan siswa tetap fokus dan tidak teralihkan ke aplikasi lain yang tidak produktif; (c) Biaya Berlangganan: Beberapa aplikasi pendidikan memerlukan pembayaran untuk mengakses fitur premium, yang mungkin menjadi tantangan bagi siswa atau sekolah yang memiliki anggaran terbatas; (d) Guru dan siswa membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan teknologi baru. Untuk memastikan penggunaan aplikasi pendidikan yang efektif, mungkin diperlukan instruksi tambahan.

Oleh karena itu ada beberapa tips dalam menggunakan Aplikasi Edukasi secara efektif, diantaranya adalah: (a) Pilih Aplikasi yang Tepat untuk Digunakan Pastikan bahwa aplikasi yang digunakan sesuai dengan kebutuhan siswa dan memiliki fitur yang mendukung tujuan pendidikan; (b) Dengan teliti rencanakan penggunaan aplikasi pendidikan agar siswa tidak terlalu lama terpapar layar; (c) Libatkan Orang Tua: Dorong orang tua untuk melihat bagaimana anak-anak mereka menggunakan aplikasi pendidikan; (d) Evaluasi Efektivitas: Lakukan evaluasi secara berkala untuk mengetahui sejauh mana aplikasi pendidikan membantu siswa belajar lebih baik.

Aplikasi pendidikan diperkirakan akan semakin canggih karena kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan augmented reality (AR). Teknologi ini memungkinkan pembelajaran yang lebih disesuaikan dan pengalaman belajar yang lebih imersif. Aplikasi berbasis kecerdasan buatan, misalnya, dapat mempelajari pola belajar siswa dan membuat saran yang lebih khusus.

Aplikasi pembelajaran telah mengubah cara siswa belajar, memberi mereka fleksibilitas, personalisasi, dan akses ke berbagai sumber daya pembelajaran. Manfaatnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan tidak dapat disangkal, meskipun ada kendala seperti keterbatasan digital dan biaya. Aplikasi edukasi dapat menjadi alat yang berguna untuk mendukung pembelajaran di mana saja dan kapan saja jika dipilih dan digunakan dengan benar.

D. Meningkatkan Motivasi dan Keterlibatan Siswa

Keterlibatan siswa dan motivasi siswa adalah dua elemen penting dalam pembelajaran yang menentukan keberhasilan kelas. Siswa memiliki motivasi yang mendorong mereka untuk belajar dengan semangat, dan keterlibatan memastikan bahwa siswa aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam lingkungan pendidikan kontemporer semakin sulit, terutama dengan gangguan teknologi dan berbagai tekanan eksternal. Oleh karena itu, untuk memastikan bahwa siswa tetap termotivasi dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran, diperlukan pendekatan yang holistik dan inovatif.

Pentingnya Motivasi dan Keterlibatan Siswa

Hasil belajar sangat dipengaruhi oleh motivasi siswa dan keterlibatan mereka. Siswa yang termotivasi secara intrinsik cenderung lebih mandiri, kreatif, dan berhasil dalam pembelajaran jangka panjang, menurut Deci dan Ryan (2017). Sebaliknya, tingkat keterlibatan siswa yang tinggi berkorelasi dengan peningkatan prestasi akademik, pengembangan keterampilan sosial, dan penurunan risiko putus sekolah (Fredricks et al., 2016).

Satu hal yang sama antara ketiga media ini adalah bahwa mereka meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa. Belajar menjadi aktivitas yang menyenangkan dan relevan meningkatkan motivasi intrinsik siswa, menurut Deci dan Ryan (2017). Aplikasi pendidikan, simulasi, dan video interaktif meningkatkan motivasi siswa untuk belajar karena pengalaman yang kaya dan beragam. Meningkatnya motivasi ini juga memiliki efek jangka panjang. Hasil belajar siswa yang terlibat dalam pembelajaran lebih baik dan keterampilan berpikir kritis mereka lebih baik. Siswa yang memiliki pengalaman belajar yang menyenangkan juga dapat dimotivasi untuk belajar sepanjang hayat. Namun, diperlukan persiapan yang cermat untuk memaksimalkan manfaat media ini. Guru harus memastikan bahwa media yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan cocok dengan siswa. Untuk menjamin bahwa media ini berhasil, guru harus diberi pelatihan tentang cara menggunakannya.

Motivasi siswa adalah dorongan yang berasal dari dalam atau dari luar yang mendorong siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Motivasi ini dapat dikategorikan sebagai berikut: (1)Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri siswa, seperti keinginan untuk belajar lebih banyak atau menjadi puas dengan pelajaran mereka; (2) Motivasi ekstrinsik adalah dorongan dari luar, seperti pengakuan, penghargaan, atau nilai. Seberapa aktif dan antusias siswa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran disebut keterlibatan siswa. Kepentingan ini memiliki tiga dimensi: (a) Keterlibatan kognitif: Fokus pada proses belajar dan pemikiran; (b) Keterlibatan emosional: Keterikatan emosional yang dimiliki siswa terhadap pelajaran, pendidik, dan teman sekelas; (c) Keterlibatan perilaku: Mengambil bagian secara aktif dalam percakapan, tugas, dan kegiatan kelas.

Strategi Meningkatkan Motivasi dan Keterlibatan Siswa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun