Mohon tunggu...
Suhandono Wijoyokusumo
Suhandono Wijoyokusumo Mohon Tunggu... Freelancer - Grandmaster of kundalini

Grandmaster of kundalini memberikan training dalam spiritual

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kundalini

1 Januari 2024   17:34 Diperbarui: 1 Januari 2024   17:48 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Lakukan gerakan fisik yang disebut spinal flex4. Gerakan ini melibatkan membungkukkan tulang belakang ke depan dan ke belakang, sambil tetap duduk dengan tegak. Gerakan ini membantu menggerakkan energi kundalini dari pangkal tulang belakang ke atas. Lakukan gerakan ini secara sinkron dengan napas dan mantra Anda. Bungkuk ke depan saat Anda menghirup dan ucapkan Sat, dan bungkuk ke belakang saat Anda menghembuskan napas dan ucapkan Nam.

6. Lakukan tehnik kundalini ini selama 10-15 menit, atau sesuai dengan kemampuan Anda. Jika Anda merasa lelah atau tidak nyaman, Anda dapat berhenti kapan saja.

7. Untuk mengakhiri meditasi, tarik napas dalam-dalam dan tahan selama beberapa detik. Lalu hembuskan napas perlahan-lahan dan buka mata Anda. Ucapkan terima kasih kepada diri Anda dan alam semesta atas pengalaman ini.

[19/12 22.30] Suhandono: Kundalini shaking. Tehnik ini melibatkan menggoyangkan tubuh Anda secara bebas dan spontan, sambil mengikuti irama musik yang Anda sukai. Tujuannya adalah untuk melepaskan ketegangan, stres, dan emosi negatif yang terpendam di dalam tubuh Anda. Tehnik ini juga dapat meningkatkan sirkulasi darah, oksigen, dan energi ke seluruh tubuh Anda1.Kundalini breathing. Tehnik ini melibatkan pernapasan yang cepat, kuat, dan dalam, sambil menggerakkan tangan Anda ke atas dan ke bawah di depan dada Anda. Tujuannya adalah untuk membersihkan saluran napas, meningkatkan kapasitas paru-paru, dan membangkitkan energi kundalini di pangkal tulang belakang Anda2.Kundalini chanting. Tehnik ini melibatkan mengucapkan suara, kata, atau kalimat yang memiliki makna spiritual, seperti Ong Namo Guru Dev Namo, yang berarti saya bersujud kepada guru ilahi di dalam diri saya3. Tujuannya adalah untuk meningkatkan konsentrasi, kesadaran, dan vibrasi positif di dalam diri Anda.

[19/12 22.45] Suhandono: Teknik Kundalini adalah suatu praktik spiritual yang berasal dari tradisi Yoga. Ini melibatkan aktivering energi Kundalini, yang diyakini terletak di dasar tulang belakang. Praktik ini mencakup meditasi, teknik pernapasan, dan gerakan tubuh untuk mengalirkan energi ini ke atas, menciptakan pengalaman spiritual dan kesadaran yang lebih tinggi. Penting untuk diingat bahwa praktik ini memerlukan bimbingan yang baik dan pemahaman mendalam karena melibatkan energi yang kuat.

[19/12 22.45] Suhandono: Teknik Kundalini melibatkan serangkaian praktik untuk membangunkan dan mengalirkan energi Kundalini, yang diyakini tertidur di dasar tulang belakang. Beberapa elemen utama dari teknik Kundalini melibatkan:

1. **Asana (Posisi Tubuh):** Penggunaan posisi tubuh tertentu atau gerakan fisik, yang sering dikombinasikan dengan teknik pernapasan khusus, untuk membantu mengalirkan energi Kundalini.

2. **Pranayama (Teknik Pernapasan):** Latihan pernapasan khusus dirancang untuk meningkatkan aliran energi. Contoh termasuk "Breath of Fire" dan teknik pernapasan ritmis.

3. **Mantra (Bunyi/Bija Mantra):** Pengulangan kata-kata atau suara tertentu yang diyakini memiliki kekuatan spiritual. Bija mantra, bunyi dari huruf-huruf Sanskerta, sering digunakan dalam praktik Kundalini.

4. **Meditasi:** Fokus pada pikiran, perasaan, atau objek tertentu untuk mencapai tingkat kesadaran yang lebih tinggi. Meditasi Kundalini sering kali melibatkan visualisasi dan konsentrasi pada pusat-pusat energi tertentu di tubuh.

5. **Mudra (Gestur Tangan):** Posisi atau gerakan tangan yang dirancang untuk memengaruhi aliran energi. Mudra di Kundalini Yoga dapat membantu memusatkan energi pada titik-titik tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun