Mohon tunggu...
Sugito (55522120037)
Sugito (55522120037) Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurusan Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Mata Kuliah Manajemen Pajak - Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo.M.Si.AK .

Sugito - NIM: 55522120037 - Jurusan Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Mata Kuliah Manajemen Pajak - Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo.M.Si.AK.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 12 Kepatuhan Manajemen Model The PDCA Cycle dan Johari Windows dengan Trandfer Pricing

28 November 2023   23:40 Diperbarui: 29 November 2023   00:00 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siklus PDCA (Plan Do Check Act) yaitu metode manajemen yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah dengan cara empat langkah berulang. Dengan metode ini digunakan dalam mengendalian kualitas. Akan tetapi, penggunaan cukup banyak cara yang beragam dan luas.

Apa Itu Siklus Plan Do Check Act (PDCA)?

Siklus Plan Do Check Act (Rencanakan, Kerjakan, Cek, Tindaklanjuti) merupakan model manajemen yang dikembangkan oleh W. Edwards Deming berdasarkan cetusan Walter Shewhart untuk perbaikan proses maupun individu secara berkelanjutan. Oleh karena itu, siklus PDCA juga dikenal sebagai siklus Deming, siklus Shewhart, atau siklus kendali. Siklus ini cukup populer dan banyak digunakan di perusahaan manufaktur, bidang manajemen, dan lain-lain.

Sesuai namanya, PDCA adalah siklus yang terus berulang. Model manajemen ini mampu membantu industri atau perusahaan keluar dari stagnasi. Selain itu, siklus ini juga mampu mewujudkan sistem yang selalu berkembang menjadi lebih baik secara kualitas, efektivitas, maupun efisiensi.

Untuk lebih memahami tentang hal ini, kita perlu mengerti masing-masing fasenya:

Fase Plan Do Check Act ada empat fase

Siklus PDCA terbagi beberapa proses ke dalam empat fase yang saling berkaitan antara satu sama lain, adalah Plan, Do, Check, dan Act.

A. Plan (Rencana)

Plan yaitu tahap perencanaan dimulai dengan identifikasi masalah yang menggunakan teknik 5W, adalah apa (what), siapa (who), Kapan (when), dimana (where), dan Mengapa (why) dengan cara teknik root cause analysis. Pada tahapan ini, buatlah hipotesis masalah dan tujuan yang dimana harus tercapai agar hasil yang diharapkan dapat terwujud.

Sebelum dilanjutnya proses berikut, pastikan semua sumber daya yang ada sudah mengetahui:

permasalah utama yang perlu diselesaikan

sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan

sumber daya yang disipakan saat ini

jalan alternative yang terbaik untuk mengatasi masalah dengan sumber daya yang ada

metrik atau ukuran apa yang digunakan untuk menggambarkan keberhasilan atas perbaikan

B. Do (Melakukan)

Tahap siklus Pada PDCA ini, kita wajib mulai menjalankan hal-hal telah direncanakan, yang meliputi pengujian skala kecil untuk mengukur dari hasil solusi yang sudah dirancangkan pada tahap atau langkah pertama. Carilah solusi mana yang paling baik dan apakah dengan solusi tersebut bisa memberikan hasil yang sesuai harapan dengan tujuan yang diinginkan.

Pada fase ini, masalah tidak bisa diperkirakan mungkin akan terjadi. karena itu, lebih baik menggunakan dengan renca menjalankan skala kecil lebih dahulu untuk lingkungan terkendali.

Agar tahap melakukan (Do) menjadi lebih berhasil atau bilang sukses, lakukan standardisasi agar orang yang terlibat dalam proses benar-benar tahu kewajiban tugas dan tanggung jawabnya dengan penuh tanggung jawab.

C. Check (Memeriksa)

Fase memeriksa (Check) dalam siklus PDCA adalah tahap pemeriksaan dilakukan.

Menurut Kanbanize, memeriksa (Check) merupakan langkah yang paling penting untuk melakukan perbaiki rencana, menghindari terulang kesalahan, dan menjalankan tugas semuanya dengan baik. Dengan ini, langkah ini perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh teliti.

Seperti namanya, proses memeriksa (Check) dilakukan nya mengaudit eksekusi rencana dan melihat apakah sudah sesuai dengan langkah rancangan awal. Permasalahan yang biasa terjadi pada fase melakukan (Do) akan dievaluasi kembali di tahap ini dan wajib berhasil dieliminasi atau dibuang. Proses melakukan (Do) dan memeriksa (Check) bisa dilakukan berkali-kali sehingga hasilnya sesempurna mungkin.

D. Act (Bertindak)

Dalam fase ini, seluruh proses aspek telah diperbaiki berdasarkan evaluasi dari langkah melakukan (Do) dan memeriksa (Check) yang mengidentifikasi permasalah dalam implementasi rencana.

Langka Act merupakan terakhir dari siklus PDCA. Dengan tetapi, seluruh prosesnya akan berulang-ulang lagi secara berkelanjutan. Setelah proses tahap ini, model PDCA yang telah berhasil dikembangkan akan menjadi standar baru untuk proses perusahaan. Ketika prosesnya berulang, cobalah selalu melakukan perbaikan-perbaikan. Setelah dilakukan implementasi PDCA, pastikan kita berkomitmen untuk menjalankan perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Kelebihan dan Kekurangan Plan Do Check Act

Menurut Lucidchart, ada kelebihan dan kekurangan dari menggunakan model manajemen ini. Ada kurang dan ada lebih pada PDCA adalah hal yang penting untuk menjadi pertimbangan sebelum menentukan untuk menggunakannya sebagai solusi di organisasi atau perusahaan.

Kelebihan PDCA

Salah satu keungulan dari siklus PDCA adalah fleksibilitas.

PDCA bisa digunakan untuk berbagai macam-macam bisnis dan aplikasi.

Tidak hanya untuk perusahaan manufaktur, Plan Do Check Act juga bisa digunakan berbagai macam manajemen di antaranya pengembangan produk, manajemen sumber daya, manajemen perubahan, dan manajemen proyek.

Tidak hanya itu, model PDCA bisa sederhana dan mudah dipahami oleh semuanya yang ingin melakukannya.

Walaupun begitu, efektivitasnya dalam menyelesaikan masalah, menghasilkan perubahan, dan meningkatkan efisiensi cukup signifikan.

Oleh karena itu, PDCA cukup populer digunakan.

Kekurangan PDCA

Walaupun modelnya sederhana dan dapat mudah dimengerti, namun implementasinya tidak mudah menjalankannya.

Plan Do Check Act yaitu model manajemen yang membagi proses perbaikan ke dalam beberapa tahapan kecil. Hal ini dapat menyebabkan prosesnya cukup lambat dan tidak sesuai untuk menyelesaikan permasalah yang sifatnya mendesak.

Tidak hanya itu, PDCA adalah proses yang bisa berkelanjutan, sehingga butuh sungguh-sunguh atas komitmen dan menjalankan pelaksanaan secara semuanya dalam sebuah organisasi, lembaga atau perusahaan. Jika tidak, siklus PDCA tidak bisa efektif untuk jangka panjang.

Apa yang dimaksud transfer pricing?

Merujuk pada PMK Nomor 22 Tahun 2020, transfer pricing yaitu harga dalam transaksi yang dipengaruhi hubungan istimewa.

Apa tujuan melakukan "transfer pricing"

Ada tiga tujuan bagi Wajib Pajak melakukan transfer pricing. Yang Pertama, dari sisi hukum perseroan, transfer pricing dapat digunakan untuk alat meningkatkan efisiensi dan sinergi antara perusahaan dengan pemegang sahamnya.

Yang Kedua, dari sisi pencatatan akuntansi manajerial, transfer pricing dapat digunakan memaksimumkan laba untuk perusahaan melalui menetapkan harga barang atau jasa oleh suatu unit organisasi dari suatu perusahaan kepada unit organisasi perusahaan lainnya yang sama.

Yang Ketiga, dari sisi perpajakan, transfer pricing yaitu suatu kebijakan harga dalam transaksi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa.

Ada lima metode "transfer pricing" yang tertuang PMK Nomor 22 Tahun 2020?

Pertama, dengan metode comparable uncontrolled price (CUP), adalah metode yang dapat membandingkan harga suatu barang atau jasa yang terjadi dalam sebuah transaksi afiliasi dengan transaksi independen.

Kedua, dengan metode resale price method (RPM), adalah metode yang dapat membandingkan laba kotor yang diperoleh dari transaksi afiliasi, atas produk yang dibeli dari pihak afiliasi, kemudian dijual kembali kepada pihak independen, dengan laba kotor yang diperoleh dari transaksi independen.

Ketiga, dengan metode cost plus (C+), adalah metode yang dapat membandingkan mark-up atas biaya dalam sebuah transaksi afiliasi dengan mark-up atas biaya yang dibebankan dalam transaksi independen.

Keempat, dengan metode yang di dalam penilaian bisnis (business valuation), yaitu metode yang dilakukan sesuai ketentuan perpajakan yang sudah teratur mengenai standar penilaian yang berlaku, dan sesuai dengan karakteristik transaksi yang telah dipengaruhi hubungan istimewa.

Kelima, dengan metode lainnya, adalah metode yang meliputi pembagian laba (profit split method), metode atas laba bersih transaksional (transactional net margin method), metode yang melalui perbandingan transaksi independen (comparable uncontrolled transaction method), dan metode yang penilaian harta berwujud dan harta tidak berwujud (tangible asset and intangible asset valuation).

Lima metode yang telah di jelaskan bisa dipilih berdasarkan ketepatan dan keandalan metode, yang dinilai diantaranya dari:

Sesuaian metode penetapan harga transfer dengan karakteristik transaksi yang dipengaruhi hubungan istimewa yang sudah diuji dan karakteristik usaha para pihak yang bertransaksi;

Kelebihan dan kekurangan pada setiap metode yang bisa diterapkan;

Ketersediaan atas transaksi independen yang menjadi dasar pembanding yang andal;

Tingkat pembandingan antara transaksi yang dipengaruhi dengan hubungan istimewa dan transaksi independen yang menjadi perbanding; dan

Keakuratan atas penyesuaian yang dibuat untuk hal perbedaan kondisi antara transaksi yang dipengaruhi hubungan istimewa dalam transaksi independen yang menjadi dasar pembanding.

Windows Johari.

Apa yang dimaksud johari window?

Johari window yaitu jendela komunikasi yang dapat digunakan untuk memahami diri sendiri, hubungan dengan orang lain, memaksimalkan komunikasi, dan mengelola kinerja kelompok. Metode dalam ranah psikologis yang dikemukakan oleh Psikolog asal Amerika yaitu Luft dan Harry Ingham pada tahun 1955.

Kuadran Johari Window sebagai berikut

Sebagai berikut konsep Johari merupakan diagram atau grapik dengan empat kuadran. Dengan rincian dari keempat kuadran dalam Johari Window itu adalah:

a. Area terbuka

Yang pertama, ada wilayah terbuka. Mengutip Concept Board, informasi yang ada di area ini dapat dipahami olehmu dan orang lain.

Contoh, kamu bisa berkenalan dengan A. Dapat ambil kesimpulan, waktu kamu dan A berinteraksi, namamu dan nama si A ada di wilayah terbuka.

b. Area tertutup

Wilayah Johari Window berikutnya yaitu wilayah tertutup. Kadang kala, area ini disebut dengan facade.

Kamu dapat informasi dalam wilayah tertutup, namun orang lain tidak. Misalnya yaitu PIN ATM-mu. Kode rahasia PIN ATM tersebut tentu hanya kamu saja yang mengetahui.

c. Blind spot

Ketiga, ada blind spot. Yaitu Informasi di dalamnya tidak bisa kamu ketahui, namun dapat dipahami oleh orang lain.

Contoh salah satunya yaitu kekurangan diri. Kadang kala kita tidak sadar, orang lain tahu kekurangan kita yang tak kamu sadari.

d. Unknown

Terakhir, adalah unknown. Mengutip Marketing91, kamu dan orang lain sama-sama tidak mengetahui isi wilayah yang satu ini. Supaya lebih paham, sebagai berikut contoh.

Misalnya, kamu belum pernah mengerjakan tugas A. Secara otomatis, kamu dan orang lain sama-sama tidak tahu tingkat kemampuaan dalam mengerjakan tugas A tersebut.

Manfaat dalam menggunakan Penggunaan Johari Window beserta contoh

Berikut manfaat beserta contoh menggunakan Johari Window adalah:

a. Meningkatkan self-awareness

Pertama, konsep Johari bisa meningkatkan kesadaran atas dirimu alias self-awareness.

Konsep Johari, ada blind spot. Di dalamnya, ada informasi yang orang lain ketahui namun tidak kamu ketahui.

Informasi tersebut bisa kamu pelajari dengan mempersempit blind spot. Tanyakan pendapat orang lain soal dirimu. Dengan begitu, self-awareness-mu meningkat.

Supaya lebih jelas, intip contoh penggunaannya di bawah ini:

Contoh penggunaan teori Johari Window untuk self-awareness

Misalnya, Ratna meminta masukan alias feedback kepada atasannya. Informasi yang Ratna terima akan memperluas area terbuka dan mempersempit blind spot.

Dengan begitu, ada lebih banyak informasi yang sama-sama dipahami Ratna dan atasannya.

Self-awareness Ratna juga meningkat. Tak hanya itu, Ratna juga bisa memperbaiki kekurangannya.

Selain lewat konsep Johari Window, masih ada trik lain yang bisa kamu pakai untuk meningkatkan self-awareness. Kira-kira, apa sajakah itu?

2. Membantu public speaking

Konsep Johari juga bisa dipakai untuk membantu public speaking. Penggunaan yang satu ini dituliskan oleh Upskill Coach.

Saat berbicara di depan banyak orang asing, kamu tentu harus menarik perhatian mereka. Untuk mendapat perhatian itu, coba buat audiensmu tertarik denganmu.

Lantas, bagaimana cara tampil lebih menarik? Mempersempit area tertutup dan melebarkan area terbuka adalah salah satu jawabannya. Berikut gambarannya:

Contoh penggunaan teori Johari Window untuk membantu public speaking

Misalnya, kamu diminta mengisi seminar di pagi hari. Saat naik ke atas panggung, banyak peserta yang masih mengantuk.

Untuk menarik audiens, kamu pun menceritakan pengalaman pribadimu yang tak biasa. Kamu melebarkan area terbuka sambil mempersempit area tertutup.

Audiens pun merasa lebih mengenalmu. Tak hanya itu, cerita soal pengalaman pribadi membuatmu lebih menarik. Akhirnya, kamu bisa mengisi seminar dengan baik.

3. Memaksimalkan kolaborasi

Kalau kenal dengan rekan kolaborasimu, kamu akan cenderung lebih percaya pada mereka. Itulah mengapa, saling mengenal penting saat harus bekerja sama.

Di situlah Johari Window berperan. Mengutip The Decision Lab, konsep tersebut bisa membuatmu lebih kenal orang lain, baik dari mata dirimu sendiri maupun di mata orang lain terkait.

Supaya lebih jelas, berikut contoh penggunaan Johari Window untuk kolaborasi:

Contoh penggunaan teori Johari Window untuk memperkuat kolaborasi

Satu tim yang terdiri dari Tina, Tono, dan Tika sedang mencoba mengenal satu sama lain. Ketiganya pun bertemu dengan membawa kertas.

Setelah itu, ketiganya sama-sama menulis:

deskripsi diri sendiri menggunakan 3 kata sifat

deskripsi masing-masing rekan setim menggunakan 3 kata sifat

Setelah itu, mereka bergantian mempresentasikan tulisan mereka masing-masing. Semuanya pun bisa makin saling mengenal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun