7.
berjalan meninggalkan onggokan tanah merah
yang belum juga kering oleh air mata
kau kibaskan sepi yang menawan hati
meracuni sepanjang siang sepanjang malam
fiat voluntas tua
biisikmu dalam geming
aku hanya bisa mendaraskan sesal
sambil gulung kuming berteriak
dimuliakanlah namamu
pada september dua satu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!