Mohon tunggu...
Teha Sugiyo
Teha Sugiyo Mohon Tunggu... Guru - mea culpa, mea maxima culpa

guru dan pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Rose RTC] Septem Dolorem

16 September 2016   16:34 Diperbarui: 16 September 2016   18:24 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: www.sesawi.net

tiga hari berjalan ke sana ke mari mencari si jantung hati

tak henti kau tanyakan pada setiap waktu berlalu

angin membisu tak mampu menyembunyikan pilu

sementara kerumunan orang semakin jarang

tak juga kau temukan bocah lanang yang kau gadang-gadang

untuk menjadi sang pemenang

“bapakmu dan aku telah tiga hari mencarimu, nak!”

4

ingin kau angkat tubuh hancur anakmu yang tersungkur

lebih hancur hatimu dalam tanya yang terkubur

saat di belakangmu pedang-pedang teracung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun