Mohon tunggu...
Sudomo
Sudomo Mohon Tunggu... Guru - Guru Penggerak Lombok Barat

Trainer Literasi Digital | Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat | Duta Teknologi Kemendikbudristek 2023 | Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Inspirasi Bagi Penerus Negeri

27 Oktober 2022   22:49 Diperbarui: 27 Oktober 2022   22:57 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Opin terlihat mengernyitkan dahi. Sejenak dia melayangkan ingatan pada beberapa waktu silam. Sesaat kemudian dia pun membelalakkan mata. 

"Opin inget, Bapak. Pas dulu waktu Opin ikut belajar nulis di blog itu, kan? Terus Bapak berhasil nerbitin buku solo berjudul Pahlawan Literasi itu, kan?" jawabnya balik bertanya. 

Aku tersenyum mendengar jawabannya. Kebahagiaan besar bagiku ternyata dia masih mengingat juga apa yang pernah dipelajari di masa lampau. 

"Sekarang ingat, kan? Bukan itu saja sebenarnya, Mas. Selain beliau menginisiasi kelas agar guru rajin menulis di blog, Omjay juga suka bikin tantangan menulis setiap hari," kataku sambil menggulirkan layar laptop. 

Opin terlihat mengikuti gerakan layar. Aku menghentikan gerakan ketika sampai pada informasi peluncuran buku terbaru Omjay. 

"Keren, Bapak! Udah menginspirasi menulis eh menginspirasi menerbitkan buku juga dari tulisan di blog," katanya sambil membetulkan arah layar. 

Aku membiarkan Opin menjelajah laman itu. Berharap dia akan menemukan pembelajaran di sana. Hingga akhirnya kemudian dia bisa menemukan solusi dari permasalahan yang sedang dihadapinya. 

Mataku mencuri pandang ke arah jam laptop. Sudah cukup larut baginya. Aku pun memutuskan untuk menghentikan penjelajahannya. Opin pun menyodorkan laptop ke arahku. 

Sambil tersenyum aku bertanya, "Jadi, pelajaran apa yang Mas dapetin dari laman profil Omjay tadi?"

Opin menggaruk kepalanya. Sesekali dia melirik layar laptop. Sesaat kemudian dia pun berkata, "Satu yang Opin inget, Bapak! Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi!"

Aku mengacungkan jempol ke arahnya. Anak laki-laki berambut hitam lurus itu pun tersenyum. Senyuman yang masih tersisa saat aku bertanya apa yang akan dia lakukan selanjutnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun