Mohon tunggu...
Elvionita
Elvionita Mohon Tunggu... -

Little girl with her huge hope. She is trying to become normal but no body trust. Anak tengah ddengan sejuta harapan, mencoba menyangkal mitos bahwa anak tengah hidup luntang-lantung. Writer,Storyteller,Mastermind,Leader and Tanslator.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dear Tikus Berdasi

15 Oktober 2015   17:52 Diperbarui: 15 Oktober 2015   18:50 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"Darimana mereka mengenal mereka? Apa sebab Tuan kenal mereka?" tanya bocah itu lagi.

"Karena Aku salah satu dari mereka." Jawabku.

Seketika itu sebuah sebuah sentuhan kurasakan. Sial betul ternyata sudah pagi, Aku harus menjalani pemeriksaan perdana ku. Para kucing menanyaiku dengan banyak sekali pertanyaan. Tapi aku sudah siap dengan pertanyaan mereka. Akhirnya setelah pertanyaan ke-110 ditanyakan, boleh juga Aku kembali ke selku itu. Setelahnya Aku diberitahu tentang kedatangan Dirnah. Dengan setengah berlari kuhampiri istriku sekaligus penasihatku itu.

"Mas Aku sudah temukan Kucing garongnya. Mas dijamin bisa bebas." Kata istriku itu berbisik-bisik.

"Benarkah? Apa yang kamu berikan?" tanyaku penasaran.

"Anaknya butuh dana untuk operasi, istrinya harus cuci darah dan Ibunya harus beli kornea mata orang."

"Bagus jadikan dia Kucing Garong yang sempurna. Mana pesananku?"

"Ini Mas." Kata Dirnah alias Marya istriku sambil menyodorkan sebuah cermin tua berukir kepadaku.

Setelah bertemu Dirnah, damai pula hatiku. Setelahya kulihat cerminku dan kini Aku yang tersenyum mengejek dalam hati Aku berkata tidak mungkin Aku terjerat begitu lama Hahahaha. Tapi aneh si Tonggos tetap mengajak bibir hitam tebalnya tersenyum bahkan bukan lagi tersenyum . giginya yang hitam kelihatan jelas sekarang. Dalam hati Aku berteriak "Aku pasti menang!". Aku kini terlelap dan bertemu Ibuku. Ibuku kini sedang menangis menunduk disebuah selokan. Heran betul Aku dibuatnya.

"Ibu apa yang Ibu lakukan disitu bu?" tanyaku padanya.

"Oh anakku.. huhuhu.. anakku... huhuhu untunglah kau disini, kukira kau akan selamanya berada dalam got. Huhuhu anakku yang malang.. huhuhu.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun